- Lucky Aditya (Malang)/VIVA.co.id
VIVA – Media Oficer Arema FC, Sudarmaji menyebut reaksi kecewa yang dilakukan Aremania di Stadion Kanjuruhan karena rasa kecewa atas kepemimpinan wasit asal Jawa Tengah, Handri Kristanto. Laga kontra Persib Bandung itu terpaksa dihentikan setelah suporter masuk ke lapangan, Minggu, 16 April 2018.
"Reaksi penonton karena keputusan wasit yang mengecewakan. Mulai dari pelanggaran yang diterima Atayev tapi dibiarkan dan berujung gol buat Persib," kata Sudarmaji.
Puncak kekesalan Aremania, versi manajemen adalah saat penyerang Arema, Dedik Setiawan dikartu merah oleh wasit di menit 88. Aremania langsung menyerbu lapangan, saat pertandingan memasuki menit 90.
"Aremania semakin emosional saat kartu merah terhadap Dedik. Penonton mulai bereaksi atas keputusan wasit, terjadi tendangan sudut untuk Persib, penonton langsung turun," ujar Sudarmaji.
Selain itu, manajemen Arema telah membuka posko korban Aremania di Stadion Kanjuruhan dan Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang. Manajemen akan mendata secara pasti jumlah korban dari Aremania.
"Kita akan buka posko korban Arema, kita ingin memberi pertolongan ke Aremania yang menjadi korban. Penonton kebanyakan panik," ucap Sudarmaji.
Selain kecewa atas keputusan wasit, Aremania juga kecewa dengan permainan Arema. Mereka kecewa dengan hasil minor yang diraih Arema FC. Aremania terus menyanyikan lagu kecaman atas performa timnya.
"Arema mainnya kurang sangar. Kami ingin Arema memperbaiki permainannya. Kami ingin Arema menang," kata Andre salah satu Aremania yang hadir di stadion.
