Gas Air Mata dalam Kerusuhan Aremania Salah Sasaran

Kerusuhan Suporter pada Laga Arema vs Persib
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Ricuh Aremania di laga Arema FC kontra Persib Bandung Minggu kemarin membuat banyak korban jatuh. Setidaknya ada 212 orang dilarikan ke rumah sakit karena pingsan. Kebanyakan dari mereka terkena gas air mata.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Atas kejadian itu, Kapolres Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Yade Setiawan Ujung, memberikan penjelasan. Dia mengatakan tembakan gas air mata yang mengarah ke Aremania disebabkan suasana sudah tak terkendali.

"Protapnya permintaan official pertandingan. Tahap awal penanganan oleh match steward. Tapi situasi extra ordinary sehingga diskresi anggota melepas gas air mata untuk menyelamatkan wasit pemain dan official yang berupaya didatangi sebagian supporter," papar Yade Setiawan, Senin, 16 April 2016.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Keputusan menembakkan gas air mata dilakukan anggota polisi untuk membubarkan massa yang mengejar official Arema FC. Tembakan menurut Yade diarahkan ke penonton yang di lapangan, namun karena terdesak, tembakan salah sasaran ke tribun penonton.

"Itu menurut keterangan diskresi mereka (anggota). Menurut keterangan di arahkan ke suporter yang di sentel ban yang merangsek ke dalam. Nah saat didesak ada anggota yang terjatuh, akhirnya salah sasaran," ucap Yade.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

Kerusuhan Suporter pada Laga Arema vs Persib

Yade menyebut ada sembilan gas air mata yang ditembakan polisi ke Aremania. Terkait dugaan penggunaan peluru karet untuk membubarkan massa, polisi membantah. Menurut Yade anggotanya hanya bersenjatakan tameng dan rotan.

"Tidak diarahkan ke tribun, diarahkan ke belakang gawang selatan. Cuma karena terdorong anggota salah sasaran ke tribun, gas air mata yang ditembak berjumlah sembilan. Tidak ada peluru karet, tidak ada yang membawa senjata, hanya rotan standar pengamanan," bebernya lagi.

Yade membantah jika polisi sengaja menembakan gas air mata ke penonton. Tembakan gas air mata hanya untuk membubarkan massa. "Tidak ada kesengajaan menembak gas air mata," ucap Yade.

Perlu diketahui, kerusuhan antara Aremania dan pihak keamanan terjadi dalam laga Arema melawan Persib di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu, 15 April 2018. Dari data PMI Kabupaten Malang ada 212 Aremania yang dilarikan ke berbagai rumah sakit.

Korban luka didominasi wanita, mereka pingsan akibat menghirup gas air mata, juga ada yang mengalami luka sobek di bagian tangan, kepala serta patah tulang.

Kerusuhan Suporter pada Laga Arema vs Persib

Korban yang terkena gas air mata paling banyak berasal dari tribun Selatan Stadion Kanjuruhan. Awalnya ratusan korban dievakuasi di area stadion, namun keterbatasan tim medis dan alat medis korban dilarikan ke rumah sakit di beberapa wilayah Malang.

Hingga Senin, masih ada enam Aremania yang mendapat perawatan intensif dari tim medis. Manajemen Arema FC sendiri telah membuka posko pengaduan korban di Stadion Kanjuruhan dan Kantor Arema FC. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya