- ANTARA FOTO/H Prabow
VIVA – Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC, Abdul Haris, meminta maaf atas insiden kericuhan dalam laga melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu 15 April 2018. Dia mengaku sudah melakukan antisipasi semaksimal mungkin.
Masuknya beberapa suporter ke dalam lapangan saat pertandingan masih berjalan mencoreng nama baik Panpel Arema FC. Apalagi, pelatih Persib, Mario Gomez menjadi korban kekerasan.
“Kami mohon maaf sebesar-sebesarnya. Kamu sudah berusaha melakukan evakuasi korban secepatnya dan membuka posko untuk laporan korban,” ujar Abdul, dikutip dari laman resmi Liga 1.
Akibat kejadian tersebut, Arema FC terancam sanksi berat. Ketua Komite Disiplin PSSI, Asep Edwin, menegaskan bakal melakukan pengecekan dan takkan menoleransi pelanggaran yang terjadi.
"Intinya dari Komdis, kalau itu memenuhi unsur pelanggaran yang diatur dalam kode disiplin, ya pasti akan kami beri hukuman tanpa ampun. Apalagi, kode disiplin sudah berubah dengan pakai yang 2018. Hukuman bisa lebih berat karena referensinya ke AFC," kata Asep.
Sadar akan mendapatkan sanksi berat, Panpel Arema FC siap menerimanya. Akan tetapi, mereka meminta Komdis PSSI untuk melakukan pemeriksaan secara mendalam supaya sebab kejadian bisa diketahui.
PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi sudah memutuskan pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2, meski waktu belum rampung 90 menit. Alasannya, kondisi saat itu dalam keadaan force majeur. (mus)
