Efek Domino Ricuh Suporter Arema FC

Kerusuhan Suporter pada Laga Arema vs Persib
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, saat Arema FC menjamu Persib Bandung, Minggu 15 April 2018 memunculkan efek domino. Jalannya kompetisi Liga 1 2018 pun mulai menuai kritik.

Pelatih Persib Puji Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23

Sebanyak 212 korban harus dilarikan ke rumah sakit. Sebagian dari mereka terkena gas air mata, dan ada pula yang jadi korban luka karena terinjak saat suporter berlarian meninggalkan tribun penonton.

Hingga saat ini belum jelas alasan sebenarnya pada suporter Arema FC nekat menerobos masul ke dalam lapangan. Padahal pertandingan belum lagi rampung 90 menit.

Persib Bandung dalam Atmosfer Bagus Jelang Lawan Borneo FC

Chief Operating Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru, Tigor Shalomboboy, berharap kejadian seperti itu tak terulang. Pihaknya pun mulai mengawasi dengan ketat pertandingan-pertandingan tensi tinggi.

Laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta

Respons Pelatih Persib Usai Championship Series Liga 1 Dipastikan Pakai VAR

Salah satu yang menjadi korban adalah pertandingan antara Persija Jakarta melawan Persib. Karena rawan gesekan antarsuporter, PT LIB selaku operator kompetisi menimbang untuk memajukan jadwal pertandingan.

Sedianya pertandingan Persija melawan Persib akan berlangsung 28 Arpil 2018 pukul 18.30 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun, ada kemungkinan dimajukan menjadi pukul 15.30 WIB.

"Ya, pasti ini harus jadi pembelajaran bagi semua. Antisipasi apa yang harus dilakukan masing-masing panpel. Apalagi ini bermain di SUGBK yang katanya musuh abadi mereka (Persija vs Persib), maka harus benar-benar dipersiapkan," kata Tigor, Senin 16 April 2018.

Ketegasan juga diambil oleh panitia pelaksana pertandingan Persija. Mereka meminta agar suporter Persib tidak ada yang datang ke SUGBK, demi menjaga keamanan diri masing-masing.

"Kami pastikan, laga tetap digelar di SUGBK. Kami hanya akan lebih waspada dalam menjaga pertandingan nanti. Mungkin, ada penambahan jumlah personel keamanan. Soal berapa, belum bisa dipastikan, karena kami baru koordinasi dengan Polda Metro Jaya pekan ini," kata ketua Panpel Persija, Arief Perdana Kusuma, Selasa 17 April 2018.

Singo Edan Melempem

Aremania --sebutan untuk suporter Arema FC-- selama ini dikenal penuh kretivitas. Akan tetapi, pada malam itu semua berubah drastis. Mereka tampak marah dengan penampilan Arema FC.

Pembina Arema FC, Agoes Soerjanto, menyadari betul keadaan sekarang. Dia menyampaikan permohonan maaf, dan berjanji akan menjadikan insiden ini sebagai koreksi ke depannya.

"Kami mohon maaf menyusul hasil seri sekaligus adanya korban dari Aremania. Ini adalah bentuk koreksi yang keras tidak hanya kepada tim, tapi juga manajemen Arema FC," kata Agoes.

Pertandingan Borneo FC vs Arema FC

Dia melihat apa yang dilakukan Aremania merupakan suatu bentuk kritik keras karena kecintaan kepada Singo Edan. Agoes menjanjikan Arema FC akan segera bangkit dari keterpurukan.

"Mereka memiliki fanatisme yang sangat besar dan mereaksi sangat keras demi prestasi tim. Ini menjadi motivasi kami, untuk segera bangkit," ucap Agoes.

Dari empat pertandingan yang telah dilakoni, Arema FC baru mengoleksi dua poin. Johan Alfarizi dan kawan-kawan saat ini terpuruk di dasar klasemen sementara Liga 1 2018.

Tanda-tanda Aremania sudah gerah melihat buruknya penampilan tim kebanggaan sudah terjadi saat mereka pulang dari lawatan ke markas Borneo FC. Kembali tanpa membawa poin, bus tim dicegat oleh para suporter yang sangat marah.

Arema FC punya rekam jejak bagus di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia beberapa tahun belakangan. Namun, dengan kondisi sekarang, banyak dari Aremania yang amat kecewa.

"Semua bisa analisa permainan Arema selama Liga 1 musim ini seperti apa. Harus ada evaluasi, perkembangan. Suporter jangan dijadikan kambing hitam. Dengan kejadian kemarin, kami turut prihatin," tutur penabuh drum Aremania, Sukarno.

Sanksi Berat Menanti

Komisi Disiplin PSSI sudah bersiap untuk melakukan pendalaman akan insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan. Korban berjatuhan, termasuk pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, membuat mereka tak ingin menoleransi.

Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin, menyatakan pihaknya tinggal menunggu laporan dari PT LIB. Jika terbukti ada pelanggaran, hukuman berat pun akan dikeluarkan kepada mereka yang bersalah.

"Intinya dari Komdis, kalau itu memenuhi unsur pelanggaran yang diatur dalam kode disiplin, ya pasti akan kami beri hukuman tanpa ampun. Apalagi, kode disiplin sudah berubah dengan pakai yang 2018. Hukuman bisa lebih berat karena referensinya ke AFC," kata Asep.

Panpel Arema FC mengaku siap menerima sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI. Mereka juga meminta maaf karena insiden kericuhan menimbulkan banyak korban.

Kerusuhan Suporter pada Laga Arema vs Persib

“Kami mohon maaf sebesar-sebesarnya. Kamu sudah berusaha melakukan evakuasi korban secepatnya dan membuka posko untuk laporan korban,” ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, dikutip dari laman resmi Liga 1.

Meski begitu, manajemen Arema FC tak mau pasrah begitu saja. Mereka meminta Komdis PSSI melakukan pemeriksaan mendalam, termasuk melihat kesalahan wasit yang dianggap sebagai pemicu kekesalan suporter.

"Kami kirim terutama yang berkaitan keputusan wasit. Menit per menit terjadinya penonton meluber ke lapangan. Pengamanan sudah maksimal, mungkin ada akumulasi yang membuat penonton masuk ke lapangan," kata Media Officer Arema FC, Sudarmadji.

Kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia seolah tak pernah lepas dari citra negatif. Karena sebelum kericuhan di Stadion Kanjuruhan, seorang Bonek --sebutan suporter Persebaya Surabaya-- juga ada yang meninggal dunia.

Kampanye untuk menjadikan sepakbola sebagai alat pemersatu kerap didengungkan oleh berbagai pihak. Namun sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya