Ricuh Aremania, Bos Arema FC Kritik Aparat Keamanan

Konferensi pers manajemen Arema FC
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya (19/4/2018)

VIVA – Direktur Utama Arema FC, Iwan Budianto, mengaku bertanggung jawab atas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Minggu 15 April 2018. Akibat dari itu, seorang Aremania bernama Dhimas Duha Imron (17 tahun) meninggal dunia.

Arema FC Vs Persebaya, Manajemen Bikin Nobar di Kota Malang

Selain itu, masih ada ratusan Aremania yang menjadi korban karena panik saat gas air mata ditembakan oleh polisi. Iwan mengatakan, seharusnya yang dikedepankan oleh keamanan adalah unit K-9 Polres Malang, bukan Brimob yang memegang gas air mata.

"Gas air mata kemarin dari Brimob yang di BKO-kan ke Polres Malang. Chaos kemarin seharusnya unit K-9 yang dikedepankan, bukan gas air mata. Kami akui lalai dan bertanggungjawab atas peristiwa ini," kata Iwan, Kamis, 19 April 2018.

Lawan Persebaya, Arema FC Berjuang Tanpa Aremania

Iwan juga memohon maaf atas perbuatan yang dilakukan keamanan internal dalam mengamankan Aremania. Iwan menegaskan jika ada dari mereka yang melebihi kewenangan.

Ricuh suporter usai duel Arema FC kontra Persib Bandung

Panpel Arema FC Larang Jakmania Datang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta

"Kedua kami mohon maaf apa yang dilakukan match steward selaku keamanan awal untuk mengantisipasi pitch invasion.  Mereka telah melebihi batas kewenangan yang diberikan," ujar Iwan.

Pria yang kini menjabat Kepala Staff Ketua Umum PSSI itu memahami amarah Aremania tidak terbendung saat melihat rekan sesama suporter dipukul oleh keaman internal. Manajemen pun telah memberi sanksi kepada yang bersangkutan.

"Saya memahami saat Aremania tidak berbaju diamankan match steward, dan melihat rekannya itu dipukul membuat Aremania kecewa dan marah. Kita akan beri sanksi ke match steward yang bersangkutan," papar Iwan.

Sebagai pimpinan Arema FC, Iwan mengaku lalai dan menyesal atas timbulnya korban jiwa.

"Kita sudah dapat SOP yang jelas dari PT Liga, contohnya jika ada pemain yang bertengkar ditengah lapangan semua kewenangan dari match comisioner. Kami akui lalai dan mohon maaf atas kelalaian itu sehingga timbul korban jiwa," kata Iwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya