- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Sepakbola Indonesia berduka. Salah satu suporter Arema FC Dhimas Duha Imron (17 tahun) meninggal dunia, usai kericuhan di akhir laga melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, akhir pekan lalu.
Dhimas yang mengalami luka memar di bagian leher dan tangan, sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan khusus. Dia meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang, pada Rabu 18 April 2018.
Dengan insiden tersebut, banyak pecinta sepakbola Indonesia menyampaikan duka cita terhadap korban tak terkecuali Persib Bandung. Manajer Persib, Umuh Muchtar berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Kejadian ini sangat disayangkan, sebuah kerugian besar dalam sepakbola. Jika kejadian ini dibiarkan khawatir akan terulang kembali," kata Umuh.
Umuh pun berharap, insiden di Malang, tidak terjadi di pertandingan Persib. Terutama, ketika menjamu Borneo FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, 21 April 2018.
"Kalau Bobotoh sangat santun, enggak pernah kejadian apàpun, apalagi sampai merenggut nyawa. Borneo FC baik sama kita, apalagi Dejan (pelatih Borneo) punya hubungan baik sama kita," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan gelandang Persib, Dedi Kusnandar. Dia mengatakan, seharusnya kericuhan tersebut tidak terjadi, sebab sepakbola adalah hiburan bagi masyarakat.
“Prihatin pastinya, apalagi slogannya kan kita buat perbaikan sepakbola Indonesia, dan dengan adanya kejadian tentu prihatin berharap gak terulang lagi," kata Dedi.
"Saya harap, kejadian terakhir tidak ada korban lagi, sepakbola adalah hiburan biar anak-anak bisa menonton enak."