Aremania Pertanyakan Tindakan Represif Pihak Keamanan

Suporter Arema, Aremania.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya (21-04-18)

VIVA – Ribuan Aremania mendatangi Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang, pada Jumat, 20 April 2018. Mereka meminta klarifikasi penyebab tindakan represif dari pihak keamanan yang memicu bentrok dengan Aremania di Stadion Kanjuruhan Minggu, 15 April 2018.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Dirigen Aremania, Yuli Sumpil, hadir dalam pertemuan ini. Rombongan Aremania ditemui langsung oleh jajaran petinggi Arema FC, mulai dari CEO Iwan Budianto, Dewan Pembina Agoes Soerjanto, dan General Manager, Ruddy Widodo. Dan Wakapolres Malang, Kompol Decky Hermansyah.

Mayoritas Aremania mempertanyakan aksi represif yang dilakukan oleh Match Steward, seperti pemukulan dan aksi kekerasan lainnya. Kedua, mempertanyakan prosedur kepolisian dalam melepaskan tembakan gas air mata, sehingga membuat suporter panik.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

"Saya tahu awal mula dari tribun timur, ada lemparan dan Aremania yang turun ke lapangan. Mohon maaf ada yang telanjang, dia itu protes ke manajemen dia cinta ke Arema ingin Arema bangkit. Tapi ditangkap dan dipukul," kata Yuli Sumpil.

Suporter Arema, Aremania.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

Sebagai seorang dirigen, Yuli Sumpil mengaku bertanggungjawab atas apa yang dilakukan oleh rekan sesama Aremania. Ia meminta maaf atas tindakan yang dilakukan oleh Aremania.

Tuntutan Aremania selain mengusut tuntas kasus kerusuhan di Kanjuruhan, juga meminta manajemen mengevaluasi kinerja internal. Aremania ingin Singo Edan segera bangkit dan meraih kemenangan.

Suporter Arema, Aremania.

"Ini bencana yang membuaat kita semua bergerak, dari Aremania saya yang akan bertanggungjawab. Untuk manajemen, yang tidak mampu harus diganti dengan yang mampu. Ini mumpung masih awal Liga," ujar Yuli Sumpil.

CEO Arema FC, Iwan Budianto meminta maaf kepada Aremania. Karena peristiwa itu telah merenggut nyawa seorang Aremania dan membuat 212 Aremania mendapat perawatan medis.

"Semua yang ada di lapangan itu ada di bawah saya. Saya yang paling diatas saya akui ada kelalaian, kita tidak menduga peristiwa ini. Atas nama manajemen kita meminta maaf dan bertanggungjawab atas peristiwa ini," ucap Iwan Budianto.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban ke Aremania, manajemen menanggung seluruh biaya perawatan korban. Selain itu, Iwan Budianto mengaku telah memberhentikan seluruh match steward yang bertugas pada laga Arema FC kontra Persib untuk selamanya.

"Kita istirahatkan match steward yang bertugas saat melawan Persib. Kita memutuskan untuk memberhentikan semua match steward. Kita harus belajar dari peristiwa itu, mohon saling memaafkan," kata Iwan Budianto. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya