- VIVA/Sadam Maulana (12-05-18)
VIVA – Kekalahan Bhayangkara FC 1-2 dari tuan rumah Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu 12 Mei 2018, menyisakan luka mendalam bagi Jajang Mulyana.
Kapten Bhayangkara FC di laga ini terlihat sangat menyesali kegagalan timnya mencuri poin. Padahal, The Guardian nyaris unggul ketika tuan rumah belum mencetak gol di menit ke-84.
"Jajang hampir nangis di ruang ganti. Dia sangat menyesali kekalahan ini. Karena sejujurnya Bhayangkara punya banyak peluang," kata pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, usai laga.
Menurut Simon, buah kekesalan Jajang ialah saat memiliki peluang membawa Bhayangkara unggul melalui situasi bola mati. Saat itu, Jajang yang berposisi sebagai pemain bertahan maju membantu lini serang.
Keputusan Jajang terbukti tepat ketika dirinya memiliki ruang tembak dan tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Sriwijaya FC Teja Paku Alam. Sayang, peluang yang dimiliki Jajang gagal dimaksimalkan.
Justru, Laskar Wong Kito yang mampu unggul di menit ke-84 melalui sundulan Esteban Vizcarra dengan memanfaatkan umpan terukur Makan Konate.
Bhayangkara makin terpuruk ketika Patrich Wanggai mampu menggandakan keunggulan tuan rumah dua menit berselang, sebelum diperkecil Paulo Sergio melalui eksekusi tendangan penalti dua menit jelang bubaran.
"Hasil yang tentunya mengecewakan, termasuk yang paling menyesali yaitu Jajang. Pertandingan berjalan imbang dengan atmosfer yang ketat. Satu kesalahan passing sangat berakibat fatal," jelas Simon.
Sementara itu, kiper Bhayangkara Awan Setho, menganggap Sriwijaya mempunyai mental memenangi pertandingan. Dia menilai, skuat asuhan Rahmad Darmawan lebih siap dalam mengarungi kompetisi.
