- VIVA / Uga Andriansyah
VIVA - Pelatih Bhayangkara Simon McMenemy menyebut status juara bertahan justru menjadi beban bagi timnya. Semua calon lawan yang akan dihadapi selalu berjuang meraih kemenangan.
Laga terdekat adalah melawan tuan rumah Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Selasa, 22 Mei 2018. Ia menyadari motivasi Arema FC sedang berlipat karena berjuang beranjak dari posisi juru kunci di klasemen.
"Pasti selalu ada tekanan di setiap pertandingan. Tapi tidak hanya buat Bhayangkara saja, pasti semua tim selalu ada tekanan, karena semua tim pasti dituntut untuk menang. Apalagi ketika mereka main di kandang," kata Simon, Senin, 21 Mei 2018.
Sebagai juara bertahan, Simon menyadari Bhayangkara menjadi calon lawan yang wajib dikalahkan oleh tim lain. Ia menilai calon lawan Bhayangkara selalu bermain dengan daya juang tinggi untuk meraih hasil maksimal.
"Mungkin ketika bertemu Bhayangkara mereka akan lebih fight lagi karena Bhayangkara juara tahun lalu. Tidak masalah karena semua tim akan mendapat tekanan yang sama," ucap Simon.
Simon enggan mengomentari situasi sulit di Arema. Ia menaruh hormat kepada pelatih kepala baru Arema FC Milan Petrovic. Meski berada di dasar klasemen dan baru saja mengganti pelatih, Simon mengaku tidak begitu memikirkan situasi di Arema. Ia akan fokus pada Bhayangkara FC.
"Saya fokus ke tim Bhayangkara saja. Karena jadi pelatih juga cukup sulit, salah satu pekerjaan yang sulit. Karena kerjanya pelatih setiap harinya tidak dilihat orang. Yang dilihat orang hanya produknya itu yakni waktu di pertandingan saja," kata Simon. (ase)