- Fajar Sodiq (Solo)/ VIVA
VIVA – Persija Jakarta masih belum mampu lepas dari nasib sialnya. Puasa kemenangan mereka berlanjut, setelah dikalahkan Bali United dengan skor 0-2, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa 17 Juli 2018.
Dengan demikian, sudah dua laga yang digelar di Bantul gagal dimenangkan Persija. Secara keseluruhan, Persija sudah puasa kemenangan dalam empat pertandingan beruntun.
Apa yang mereka alami, mengingatkan kita pada nasib klub Inggris, Tottenham Hotspur.
Ada kemiripan antara Persija dengan Spurs. Saat memutuskan untuk mengungsi ke stadion lain karena kandangnya tak bisa dipakai, baik Persija dan Spurs, sama-sama kesulitan meraih kemenangan ketika jadi tuan rumah.
Spurs sempat kesulitan meraih kemenangan saat baru saja pindah ke Wembley Stadium di musim lalu. Dalam tiga laga pertama di Wembley musim lalu, Spurs menelan satu kekalahan dari Chelsea dan ditahan imbang dua kali.
Dan, sudah dua laga kandang yang dilakoni Persija di Bantul berakhir dengan hasil pahit.
"Banyak peluang, tapi tak ada yang berbuah gol. Tak usah salahkan satu pemain. Kami kalah sebagai sebuah tim," kata pelatih Persija, Stefano Cugurra Rodrigues alias Teco.
Kegagalan meraih kemenangan, disebut Teco, karena padatnya jadwal yang dilakoni anak-anak asuhnya. Hingga akhirnya, ditegaskan Teco, tak ada waktu bagi Persija untuk mengevaluasi tim.
"Waktunya berdekatan, apalagi jarak dari duel melawan Persebaya Surabaya ke Bali United. Kami harus main delapan kali selama sebulan," ujar Teco.
Di sisi lain, gelandang Persija, Sandi Dharma Sute, menyatakan para pemainnya kurang konsentrasi saat berlaga. Dua gol yang bersarang ke gawang Andritany Ardhiyasa, disebutkan Sandi, berasal dari kesalahan mereka.
