Ketua Suporter Sriwijaya FC Angkat Bicara soal Insiden di Jakabaring

Kursi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang dirusak.
Sumber :
  • ANTARA Foto

VIVA – Ketua suporter Sriwijaya FC angkat bicara terkait insiden memalukan yang terjadi saat pertandingan menghadapi Arema FC di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sabtu 21 Juli 2018.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Pada laga yang dimenangi Singo Edan 3-0 itu, suporter Sriwijaya FC melakukan aksi tidak terpuji. Mereka melakukan pelemparan kursi dari tribun utara dan selatan ke area lapangan.

Tribun utara merupakan tempat yang biasanya dipenuhi suporter Sriwijaya FC, Singa Mania. Di tempat berlawanan, merupakan tribun yang selalu dipadati ribuan Sriwijaya Mania atau S-Man.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Ketua Singa Mania, Ariyadi Eko Neori, mengungkapkan, saat insiden itu terjadi, semua suporter sudah berada di luar kendali. Pengurus suporter sempat berusaha menahan anggotanya, namun sudah tidak dapat terkendali.

"Itu semua di luar kendali dan di luar prediksi kami. Yang ada di tribun saat itu mencapai 1.500 orang anggota kami, jadi sangat sulit mengatasinya," ujar Ariyadi, Senin 23 Juli 2018.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

Kursi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang dirusak.

Pernyataan yang sama juga dilontarkan Ketua S-Man, Eddy Ismail. Dia mengakui, sangat sulit mengendalikan suporter yang sudah emosi karena tim kesayangannya tengah terpuruk.

"Kami para pengurus sudah berusaha menahan mereka, bukan tidak peduli. Semuanya terjadi sudah di luar kendali," ungkap Eddy.

Berdasarkan data terakhir yang diungkapkan Direktur Utama PT Jakabaring Sport City, Bambang Supriyanto, usai pertandingan Sriwijaya FC kontra Arema FC, pihaknya telah menghitung sedikitnya ada 373 kursi yang rusak parah, terdiri 182 di tribun utara dan 191 di tribun selatan.

"Tentunya kami sangat kecewa dengan ketidakdewasaan dari suporter. Karena stadion kita baru saja di-upgrade untuk perhelatan Asian Games 2018 dan itu memakan waktu cukup lama dan biaya mahal, namun dirusak oknum suporter," kata Bambang. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya