- VIVA/Pratama Yudha
VIVA – Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, melontarkan kritik kepada Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI). McMenemy merasa ada yang janggal dari putusan Komdis PSSI terkait sanksi yang diberikan kepada salah satu pemainnya, Wahyu Subo Seto.
Arsitek asal Skotlandia tersebut menilai sanksi yang diberikan kepada Wahyu hanya berdasarkan tekanan dari media sosial. "Kalau saya melihat dapat sanksi berdasarkan akun-akun media sosial dan itu lucu sekali," kata McMenemy.
Namun, McMenemy tetap legowo bila Wahyu Subo benar-benar tak bisa bermain pada laga besok. Menurutnya, Bhayangkara masih mempunyai banyak pemain yang bisa mengisi posisi Wahyu.
"Kalau pun Subo disanksi untuk laga besok, saya tak ada masalah karena kami punya pemain lain yang bagus," ucapnya.
Sementara itu, mantan pelatih tim nasional Filipina tersebut juga mengkritik beberapa cuplikan hasil pertandingan di Liga 1. McMenemy melihat banyak cuplikan gol yang ditayangkan oleh akun resmi media sosial Liga 1 tidak pernah menayangkan proses terjadi penalti.
McMenemy menganggap tayangan cuplikan tersebut, hanya menampilkan golnya saja. Tapi, tayangan tersebut tidak memperlihatkan secara jelas proses terjadinya penalti itu sendiri.
"Kalau teman-teman berpatokan di cuplikan Liga 1, cuplikan pelanggarannya tidak ada. Prosesnya bagaimana? Hanya ada cuplikan penaltinya. Apa karena gak mau ada perdebatan atau bagaimana? Saya anggap ini lucu," tutupnya.