- VIVA.co.id/Lucky Aditya (Malang)
VIVA – Panitia Pelaksana pertandingan Arema FC mencatat rekor pendapatan terbesar dalam lima tahun terakhir saat Singo Edan melawan Persija Jakarta, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu, 5 Agustus 2018.
Ketua Panpel Arema, Abdul Haris mengatakan pendapatan Arema dalam laga semalam sekitar Rp1,5 miliar. Terakhir kali Arema mendapat penghasilan sebesar ini adalah saat melawan Persema Malang di tahun 2010.
"Ini rekor pendapatan terbesar Rp1,5 miliar. Terakhir kali kita dapat pendapatan sebesar ini saat derby melawan Persema. Di pertandingan ini sebanyak 44.912 lembar tiket terjual," kata Abdul Haris.
Haris mengatakan pendapatan sebesar Rp1,5 miliar merupakan penghasilan kotor. Belum dipotong pajak, dan biaya operasional pertandingan, mulai dari pengamanan dan perizinan.
"Nanti dihitung secara rinci. Sementara pendapatan sekitar Rp1,5 miliar. Ini lebih banyak ditahun ini, ketimbang saat laga big match lawan Persib Bandung, saat itu penonton yang hadir sebanyak 31.500," ujar Abdul Haris.
Abdul Haris tidak menyangkal jika pendapatan Arema dibantu oleh kehadiran Jakmania. Abdul Haris mengaku sengaja memberi kuota 10 ribu lembar tiket ke Jakmania untuk menarik antusias Aremania hadir ke Stadion Kanjuruhan.
"Tentu kuota 10 ribu itu membuat antusias Aremania datang lebih banyak. Karena kedua suporter ini ada hubungan baik. Dengan kapasitas 45 ribu penonton, kita alokasikan 10 ribu tiket untuk Jakmania akhirnya membuat Aremania berbondong-bondong untuk datang datang ke stadion," tutur Abdul Haris.
Dilaga ini Panpel Arema menjual tiga kategori tiket. Tiket ekonomi dibanderol sebesar Rp40 ribu, tiket VIP Rp150 ribu dan tiket VVIP sebesar Rp200 ribu. Sedangkan 10 ribu Jakmania ditempatkan di sisi selatan stadion Kanjuruhan, di pintu 13 dan 14 serta sebagian di VIP.
Bahkan laga Arema FC kontra Persija yang berakhir dengan hasil imbang 1-1 itu sempat tertunda selama 20 menit. Penyebabnya adalah penonton di sisi selatan meluber.
