Cemas Ditinggal Pergi Sang Ayah, Striker Lebanon Pamit dari PSIS
- liga-indonesia.id
VIVA - PSIS Semarang kembali harus memutar otak untuk bisa bertahan di Liga 1 musim depan. Baru saja ditinggal pelatih asing Vincenzo Alberto Annese, skuat Mahesa Jenar kini kembali kehilangan pemain asing andalannya, Abou Bakr Al Mel.
Bako, sapaan Abou Bakr membuat keputusan mengejutkan meninggalkan PSIS setelah dua bulan bergabung. Penyerang asal Lebanon berusia 25 tahun itu beralasan ingin kembali ke negaranya karena masalah keluarga.
Saat berpamitan dengan awak media, Bako mengungkap alasan mundur lantaran harus menunggu ayahnya yang terserang sakit kanker. Mau tidak mau, ia harus kembali menetap di kampung halamannya.
"Saya dalam kondisi yang sangat tidak baik. Ayah saya menderita kanker dan divonis hidup tinggal tiga sampai empat bulan lagi. Jadi tidak ada pilihan selain saya pulang ke Lebanon," kata Bako di Mess PSIS Semarang, Jumat 7 September 2018.
Lantaran itu, manajemen PSIS tidak punya pilihan lain selain harus melepas pemain andalannya. Meskipun berat, kepergiannya pun sudah disetujui oleh CEO PSIS, Yoyok Sukawi.
"Presiden (klub) sudah memberikan banyak solusi agar bisa tetap bertahan di PSIS. Saya berterimakasih dengan solusi itu tetapi tekat saya sudah bulat harus kembali ke Lebanon," kata dia.
Meski tinggal singkat di kota lumpia, Bako mengaku cinta dengan Semarang. Ia juga antusias dengan dukungan fans serta kekeluargaan yang terjalin di internal pemain dan manajemen tim.
"Saya meminta maaf kepada semua pihak di Semarang, terutama kepada fans, pemain. Saya berharap suatu saat bisa kembali berkostum PSIS Semarang," katanya.
Untuk diketahui, Bako terhitung baru bergabung dua bulan lalu dengan PSIS. Meski singkat, performanya justru cukup baik dengan memberikan kontibusi satu assist dan membuat gaya bemain PSIS cukup baik di lini depan.
Kepergiaan Bako praktis membuat tim asuhan Jafri Sastra hanya menyisakan tiga pemain asing yaitu Bruno Silva, Petar Planic, dan Ibrahim Conteh. Jafri Sastra sendiri diketahui baru saja menangani PSIS usai tim kebanggaan Jawa Tengah itu memecat pelatih Italia, Vincenzo Annese. Mereka pun harus berjuang ekstra keras untuk terus tampil apik jika ingin bertahan di Liga 1 musim depan.