Bos Persija: Sepakbola itu Cari Juara, Bukan yang Paling Banyak Bunuh

Eks CEO Persija Jakarta, Gede Widiade.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto (04-02-18)

VIVA – Tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla saat akan menyaksikan tim kesayangannya melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu 23 September 2018, menambah catatan kelam sepakbola Indonesia. 

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Haringga tewas setelah dianiaya beberapa oknum suporter. Beredar video di media sosial saat warga Cengkareng ini dihujani pukulan dan tendangan oleh para oknum itu. 

Terkait hal ini, Direktur Persija, Gede Widide, mengatakan bakal mendesak operator Liga 1, untuk melakukan evaluasi kepada panitia pelaksana (panpel) Persib, terutama soal pengamanan. Menurut Gede, tugas panpel di dalamnya termasuk masalah pengamanan.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

"Kejadian ini adalah kejadian yang tidak diinginkan siapa pun. Tidak diinginkan Persib maupun Persija. Sepakbola ini mencari juara, bukan mencari siapa yang paling banyak membunuh," ujar Gede kepada VIVA, saat dihubungi Senin 24 September 2018.

"(Melaporkan kepada operator Liga 1) sudah pasti. Kami akan meminta evaluasi terkait masalah keamanan dan kinerja panpel. Masalah keamanan itu, ya dimulai dari saat kita datang, latihan, manager meeting, sampai kita pulang lagi ke Jakarta," katanya.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

Selain itu, Gede memastikan jika manajemen Persija sudah berkoordinasi dengan seluruh Koordinator Wilayah (Korwil) suporter terkait imbauan agar tak datang ke Bandung. Akan tetapi menurutnya, hal ini tak bisa seratus persen berjalan.

Oleh sebab itu, menurut Gede, seharusnya panpel bisa lebih maksimal dalam hal pengamanan. Berkaca pada pertemuan pertama antara Persija kontra Persib di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Juni 2018, Panpel Persija bisa secara persuasif melakukan penyisiran suporter Persib yang datang, memediasi, dan memulangkan mereka ke daerah asal demi keamanan.

"Kami memang sudah melakukan itu (koordinasi dengan suporter). Kami sudah memberikan imbauan buat The Jak (suporter Persija). Tapi kan pasti tidak akan 100 persen (mendapat perhatian)," Gede melanjutkan.

"Kalau dulu waktu Persib main di tempat kita, kita bisa memberikan pengertian dan memulangkan. Jadi, pertandingan tetap berjalan aman. Kejadian ini harus jadi pelajaran dan harus menjadi yang terakhir," lanjut dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya