Presiden Sriwijaya FC Ingatkan Tim SAR untuk Taat Aturan

Dodi Reza Alex Noerdin, Presiden Sriwijaya FC.
Sumber :
  • VIVAnews/Jonathan Pandapotan

VIVA – Presiden Sriwijaya FC, Dodi Alex Noerdin mengingatkan agar tim SAR bentukan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru tidak bekerja serampangan. Apalagi sampai melanggar aturan FIFA.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Pembentukan tim SAR dilakukan guna membantu Sriwijaya FC yang saat ini sedang terpuruk. Salah satu gebrakannya adalah menunjuk Angel Alfredo Vera sebagai pelatih menggantikan Subangkit.

"Ini harus pula dilakukan sesuai regulasi dan aturan ketentuan yang ada. Sekarang saya lega, ada yang mau meneruskan kerja kami selama ini. Tapi semua harus ikut aturan dan regulasi FIFA," ujar Alex, Senin 22 Oktober 2018.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

"Jangan offside! Jangan sampai Sriwijaya FC di banned karena tidak ikut aturan. Apalagi anggotanya diisi orang-orang yang cukup tahu sejarah tim dan sudah seharusnya paham aturan di klub sepakbola," imbuhnya.

Lebih lanjut, Dodi mengapresiasi adanya pembentukan tim SAR. Setidaknya kini terlihat masih ada yang peduli untuk membantu Sriwijaya FC.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

Menurut Dodi, pihak yang ingin terlibat dan prihatin dengan kondisi Laskar Wong Kito di papan bawah klasemen sementara Liga 1, harus siap berkorban untuk kembali meningkatkan citra tim.

Bukan perkara mudah untuk meneruskan kejayaan Sriwijaya FC. Apalagi, saat ini pendanaan untuk tim peserta Liga 1 sudah tidak lagi disokong Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Ini bedanya dengan masa lalu. Kalau semua sudah rapi, saya siap untuk istirahat. Waktu saya sudah cukup selama sepuluh tahun berkorban untuk tim," ujarnya.

Sebenarnya, kata Dodi, sejak tiga tahun silam dia sudah berniat untuk istirahat dan melepas jabatannya sebagai Presiden Sriwijaya FC. Namun saat itu tidak ada yang mau memegang tugas berat sebagai presiden tim karena harus tanggung jawab mencari sponsor.

Anggaran gaji pemain, pelatih dan ofisial murni tanpa bantuan APBD. Segala kekurangan anggaran tim, pengurus harus rela berkorban dalam menalangi kekurangan dana serta hal-hal lainnya.

"Digajipun tidak. Kesemuanya butuh pengorbanan waktu, biaya dan tenaga. Ditambah akhir-akhir ini kesibukan saya sebagai Bupati Musi Banyuasin dan Ketua Kadin Sumatera Selatan. Sehingga saya harus berikan prioritas untuk melayani masyarakat," terang Dodi.

Dalam tim yang dibentuk Deru, setidaknya ada tiga mantan manajer yang pernah bekerjasama dengan Dodi. Antara lain ialah MC Bariyadi, Hendri Zainuddin dan Ucok Hidayat.

"Saya berharap nantinya bisa mendapatkan sponsor lebih banyak lagi, mengkonsolidasikan tim dan meraih prestasi. Semoga makin jaya. Dan sampai kapanpun saya akan siap apapun yang diperlukan untuk membantu Sriwijaya FC," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya