Persija Lakoni Laga Kandang di 6 Stadion Berbeda, Ini Kata Teco

Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Rodrigues alias Teco (kanan)
Sumber :
  • VIVA / Zulfikar Husein

VIVA - Persija Jakarta kembali harus pindah kandang jelang melakoni pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia 2018 melawan PS Tira pada Sabtu sore, 9 November 2018. Rencana awal, laga Persija vs PS Tira rencananya akan bergulir di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Namun, pada beberapa hari lalu, pihak keamanan membatalkan izin pertandingan Persija di jantung Kota Bekasi tersebut. Akibatnya, manajemen Persija harus memindahkan venue laga tersebut ke Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Dengan begitu, Persija pada musim ini akan menggunakan 6 stadion untuk menjalani pertandingan sebagai tuan rumah. Seperti diketahui, Persija pernah tampil lima stadion lainnya yakni, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Stadion PTIK, Jakarta, Stadion Sultan Agung, Bantul, Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor dan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Dan, membuat Stadion Wibawa Mukti bakal menjadi homebase yang ke-6 bagi Macan Kemayoran. Namun, Pelatih Persija, Alessandro Stefano Cugurra, mengutarakan bahwa situasi ini juga pernah dilalui Ismed Sofyan cs pada tahun 2016.

Di saat mengarungi kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC), Persija saat itu juga kesulitan mencari kandang dan harus mengakhiri musim di peringkat ke-14. Baginya, ini merupakan hal yang cukup sulit bagi Persija.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

"Sangat sulit untuk menjadi tim nomaden, tapi bagusnya suporter dan manajemen mengerti kondisi ini. Kami tidak punya kandang tetap jadi harus main seperti di tempat netral dan itu sangat tidak mudah," kata pelatih yang akrab disapa Teco, dalam konferensi jelang laga di Cikarang, Bekasi, Jumat, 9 November 2018.

"Situasi ini hampir sama pada tahun 2016 saat saya belum di Persija. Teman saya (Paulo Camargo) yang saat itu melatih Persija cerita ke saya, bahwa untuk mengembangkan permainan dan meraih kemenangan sangat sulit karena Persija tak punya stadion," ucapnya.

Akan tetapi, Teco mengaku telah belajar dari permasalahan non-teknis yang dialami Persija pada musim 2016 lalu. Dan, kini arsitek asal Brasil berhasil membuktikannya kepada manajemen bahwa faktor non-teknis sangat tidak berpengaruh terhadap prestasi yang diraihnya hingga saat ini.

"Saya bicara ke pemain untuk selalu kerja keras, lalu kami lihat situasinya seperti apa lapangan. Terus semua pemain harus siap tampil dimana saja dan kondisi apa pun. Terbukti, saat ini kami sudah bisa mencapai target dari manajemen untuk menghuni di tiga besar," ujar pelatih berusia 44 tahun ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya