- ANTARA FOTO/Saiful Bahri
VIVA – PSMS Medan gagal memetik poin penuh saat bersua Madura United (MU) di Stadion Teladan, Sabtu 17 November 2018. Kedua tim hanya mampu bermain imbang dengan skor 3-3. Pelatih PSMS Medan, Peter Butler menyebut kegagalan anak asuhannya mendapat poin penuh lantaran penampilan salah seorang pemain MU, yakni Zah Rahan Krangar.
Kendati tidak mencetak gol, pemain asal Liberia itu dinilai kerap merepotkan lini pertahanan PSMS. Bukan hanya itu, penampilan PSMS yang kurang impresif di babak pertama juga menjadi sebab tim berjuluk Ayam Kinantan ini gagal memetik poin penuh. Zah Rahan sukses menyumbangkan 2 assist.
"Kita bikin masalah sendiri di babak pertama. Saya tidak cari mengeluh. Saya rasa kita hilang di game babak pertama terutama pada lini tengah. Zah Rahan bikin masalah ke kami," kata Butler usai pertandingan.
Meski hanya bermain imbang, Butler tampak tidak terlalu kecewa. Sebab, dengan kualitas pemain seadanya, PSMS mampu terhindar dari kekalahan. PSMS mampu menyamakan kedudukan setelah sempat tertinggal 0-3.
"Mereka banyak kualitas dan pemain yang mahal. PSMS tidak bisa seperti itu. Mereka bagus dan sudah bikin masalah ke kita. Tapi saya bangga tim kami kembali di babak kedua. Harus mengerti hari ini kita lawan tim berkualitas. Tapi kami punya karakter. Kita masih harus fight," ujar Butler.
Hasil ini membuat PSMS turun ke dasar klasemen sementara Liga 1. Dari 30 pertandingan yang telah dilalui, Ayam Kinantan hanya mampu mengumpulkan 34 poin. Selanjutnya, PSMS akan kembali menghadapi tim kuat yakni Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu 24 November 2018, pada pekan ke-32.