Kesedihan Alfredo Vera Ketika Sriwijaya FC Harus Turun Kasta

Angel Alfredo Vera ketika menangani Sriwijaya FC.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA - Raut muka sedih, tak lagi bersemangat dengan nada yang begitu pelan Pelatih Sriwijaya FC, Alfredo Vera memberikan keterangan pers usai pertandingan terakhir Liga 1 2018 antara Arema FC kontra Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu, 9 Desember 2018.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Ya, dalam pertandingan ini Sriwijaya FC menyerah 2-1 atas Arema. Sempat unggul 1-0 hingga menit ke 62 Sriwijaya FC harus menelan kekalahan. Hasil ini memastikan Laskar Wong Kito turun kasta ke Liga 2 untuk musim depan.

"Sebenarnya jika kita bisa menang. Kita bisa lolos degradasi. Apapun yang terjadi ya sudah. Saya akan bertanggung jawab dengan tim," kata Alfredo Vera.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Alfredo Vera melakukan konferensi pers tanpa didampingi oleh pemain Sriwijaya FC. Informasi yang didapat pemain Sriwijaya FC kecewa atas kepemimpinan wasit Novari Ikhsan. Pemain Sriwijaya FC bersedih karena timnya degradasi.

Sebelumnya, saat pertandingan pemain Sriwijaya FC memprotes keputusan wasit karena memberikan hadiah penalti ke Arema. Penalti didapat Arema setelah Dedik Setiawan dianggap dijatuhkan di kotak penalti. Pertandingan sempat terhenti karena protes pemain Sriwijaya FC.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

"Saya tidak usah komentar ya. Kalian semua lihat menurut kalian itu tidak penalti," ujar Alfredo Vera berbincang dengan salah satu wartawan di sesi konferensi pers.

Alfredo mengatakan sejak dirinya ditunjuk sebagai pelatih di pertengahan musim dia telah mencoba membawa Sriwijaya FC lolos degradasi. Pemain telah berusaha dengan keras di lapangan. Ia merasa kecewa karena hasil pertandingan terakhir tidak sesuai dengan keinginannya.

"Sudah selesai kita tidak bisa melakukan evaluasi lagi. Saya berusaha sejak awal untuk kerja. Jangan salahkan tim ini. Pemain telah melakukan semua yang ada di lapangan. Permasalahan terbesar, buat apa kita bicara," tutur Alfredo Vera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya