Joko Driyono Jadi Tersangka, PSSI Bikin Tragedi Sepakbola Nasional

Plt.Ketua Umum PSSI, Joko Driyono (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Penetapan Joko Driyono sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola banyak mendapat respons keras. Salah satu yang memberikan kritik keras kepada PSSI adalah pengamat sepakbola nasional, Tommy Welly.

Semen Padang FC Didenda Rp100 Juta dan 3 Laga Tanpa Penonton

Joko yang belum genap sebulan menjabat Plt.Ketum PSSI ditetapkan sebagai tersangka kasus pengaturan skor, setelah penggeledahan Satgas Anti Mafia Bola di apartemennya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 14 Februari 2019 malam WIB.

Dalam keterangan lainnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa Joko adalah aktor intelektual perusakan barang bukti dugaan pengaturan skor.

Semen Padang Terancam Sanksi Berat Komdis PSSI

Respons keras dilontarkan oleh pria yang akrab disapa Towel, saat dihubungi VIVA lewat pesan elektroni, Sabtu 16 Februari 2019. Disebut Towel, penetapan Joko sebagai tersangka adalah tragedi besar sepakbola Indonesia. Karena menurutnya, ini adalah kasus pertama yang pernah menimpa Plt.Ketum PSSI.

Towel mendesak agar PSSI meminta maaf kepada publik pasca peristiwa ini. Kasus pengaturan skor yang melibatkan banyak orang dalam membuat kredibilitas PSSI sebagai otorita tertinggi sepakbola Indonesia jatuh. Selain itu, dengan tegas Towel juga mengatakan bahwa kinerja kepengurusan PSSI periode sudah gagal. Oleh sebab itu juga, para anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI menurut Towel harus mundur dari jabatannya.

Bos Persib Bandung Geram Duel Lawan Persija Jakarta Tanpa Penonton

"Ini sebuah tragedi besar sepakbola nasional. Karena ini pertama kali Plt.Ketum PSSI menjadi tersangka untuk kasus sepak bola dalam hal ini pengaturan skor. Tentunya ini hal yang sangat memalukan publik bola Indonesia dan bukan hanya PSSI. Ketika (dalam) sebuah federasi sepkbola kedapatan beberapa Exco, lalu komdis dan staf perwasitan tersangkut masalah match fixing, bahkan hingga merembet ke Plt.Ketum maka moral organisasi PSSI sebenarnya sudah runtuh," ujar Towel kepada VIVA lewat pesan elektronik.

"PSSI yang pertama harus mengambil sikap menyatakan maaf. Sebagai federasi harusnya menjaga rumah sepakbola. Tapi sekarang terindikasi ada kondisi yang sistematis terlibat dalam pengaturan skor. Selain minta maaf, maka konsekuensi logisnya tahu diri bahwa Exco PSSI periode ini telah gagal. Konkritnya mereka harus mundur," katanya.

Menurut Towel juga, setelah penetapan sebagai tersangka Exco PSSI seharusnya langsung bisa mengambil keputusan untuk menonaktifkan Joko dari posisinya.

"Untuk menjaga marwah PSSI, sebaiknya Plt.Ketum mundur begitu posisinya sudah menjadi tersangka. Walaupun kita tetap harus menghargai dan menunggu proses hukum. Jika Plt.Ketum mundur, maka posisi ketum diisi siapa harus melihat statuta. Non aktif itu adalah keputusan otomatis yang harus diambil Exco begitu Plt.Ketum jadi tersangka," ucap Towel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya