- twitter.com/psisfcofficial
VIVA – PSIS Semarang hampir saja mempermalukan Bhayangkara FC di kandangnya, Stadion PTIK, pada leg pertama babak 16 besar Piala Indonesia, Selasa 19 Februari 2019. Sayangnya, duel berakhir antiklimaks usai Bhayangkara menyamakan kedudukan dan berakhir 1-1.
Sepanjang pertandingan, Laskar Mahesa Jenar terlihat lebih banyak tertekan. Mereka hanya mengandalkan serangan balik sebagai usaha melukai tim tuan rumah.
Ternyata, strategi itu berhasil. PSIS unggul lebih dulu di awal babak kedua lewat gol Bayu Nugroho.
Meski pada akhirnya hanya bermain imbang, tapi PSIS mengaku tetap puas. Hasil ini menjadi modal kuat untuk melakoni leg kedua pada 24 Maret mendatang di Stadion Moch. Soebroto, Magelang.
"Alhamdulillah pertandingan malam ini patut kita syukuri, sesuai target kami minimal tidak kalah. Sayang di menit akhir kita kurang konsentrasi jadi kebobolan di menit akhir. Tapi, saya apresiasi pemain muda yang kita turunkan," ujar asisten pelatih PSIS, Dwi Setiawan, dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion PTIK.
"Kita memang sudah mempersiapkan pertandingan. Kita sudah latihan bertahan dan kita cari counter attack dengan gol yang dicetak Bayu Nugroho," lanjutnya.
Soal evaluasi, Setiawan menyebut bakal berkonsultasi dengan pelatih Jafri Sastra yang saat ini masih ada acara keluarga. Setelah itu, mereka baru kembali menghimpun kekuatan jelang duel leg kedua.
"Mudah-mudahan (di leg kedua) nanti kita sudah ada head coach. Saat ini, kita punya empat hari untuk evaluasi," jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh bek PSIS, Ganjar Mukti. Dia mengaku sangat termotivasi menjalani leg kedua usai hasil imbang di laga ini.
"Saya terima kasih kepada Allah, Alhamdulillah kita imbang dan jadi keuntungan untuk di laga home nanti. Selalu ada motivasi lebih buat saya ketika jumpa Bhayangkara," ungkapnya.
Attachments area
