- /www.instagram.com/bhayangkarafc
VIVA – Bhayangkara FC gagal memetik kemenangan di leg pertama babak 16 besar Piala Indonesia. Menjamu PSIS Semarang di Stadion PTIK, Selasa 19 Februari 2019, kedua tim hanya bermain imbang 1-1.
Pada laga ini, Bhayangkara mampu mendominasi penguasaan bola. Sayangnya, mereka kerap terburu-buru dalam menyelesaikan setiap peluang.
The Guardian malah tertinggal lebih dulu di awal babak kedua lewat serangan balik cepat yang dilancarkan Laskar Mahesa Jenar. Beruntung, Anderson Salles bisa menyelamatkan timnya dari kekalahan di kandang setelah mencetak gol pada injury time babak kedua.
Diakui oleh pelatih Bhayangkara, Angel Alfredo Vera, timnya bermain dengan semangat yang tinggi untuk meraih hasil maksimal. Namun, di satu sisi, serangan Ilham Udin Armaiyn cs kerap terbaca oleh lini pertahanan lawan.
"Saya lihat dari pertandingan, kita mungkin terlalu bersemangat, terlalu buru-buru dalam bermain. Kita banyak hilang posisi karena ingin mencari gol sedangkan mereka menunggu di belakang lalu cepat melakukan counter attack," kata pelatih asal Argentina dalam konferensi pers usai laga.
Lebih lanjut, Alfredo juga memuji pertahanan PSIS yang menurutnya bermain sangat rapih dan disiplin di laga ini. Namun, dia yakin timnya bisa membalas di leg kedua yang bakal dimainkan di kandang PSIS, Stadion Moch. Soebroto, Magelang.
"Mereka bertahan dengan bagus, kita berusaha (cetak gol) tapi beberapa kali gagal. Tapi, kita masih ada satu pertandingan dan kita harus meraih kemenangan," jelasnya.
Ditambahkan oleh bek Bhayangkara, Alsan Sanda, timnya cukup menyesali hasil imbang di kandang. Dan dia menjanjikan kebangkitan di leg kedua.
"Kita sudah berusaha tapi hasil mungkin belum berpihak ke kita. Kita kecolongan terlebih dulu tapi kita akan memperbaiki kesalahan kita," ungkap Alsan.
