- VIVA/Lucky Aditya (23-02-19)
VIVA – CEO Arema FC, Agoes Soerjanto, merasa berang dengan tudingan pengaturan skor yang dialamatkan pada timnya. Dia mempersilakan siapapun untuk membuktikan jika memang Arema terlibat.
Dalam salah satu program televisi, Mr X menuduh IB yang diidentifikasi sebagai eks CEO Arema, Iwan Budianto, telah mengendalikan wasit di Liga 1. IB disebut menyuap wasit dengan harga Rp10 juta hingga Rp20 juta.
Menurut Agoes, nilai sebesar itu terlalu murah. Bahkan ia menyebut, menjamu wasit setelah pertandingan adalah adat ketimuran.
"Kok murah ya, harganya Rp10 sampai Rp20 juta. Itu terlalu murah. Wasit setelah pertandingan diajak kuliner itu kan biasa menjamu karena itu adat ketimuran. Oke setelah ini, kalau perlu kita membiarkan wasit, tidak perlu menyediakan kendaraan untuk akomodasi dan transportasi wasit," tutur Agoes.
Agoes menegaskan, jika tudingan Arema FC terlibat pengaturan skor ia siap menaati hukum yang berlaku. Menurutnya, biaya suap yang dilontarkan Mr X terlalu murah untuk sekelas tim Liga 1. Sebab, untuk satu musim kebutuhan tim Liga 1 mencapai puluhan miliar rupiah.
"Kalau memang itu aturan kita siap wong kita taat hukum. Tapi apa benar, kok murah. Kita saja mencari sponsor untuk bayar pemain cari dana besar. Jika terbukti bisa saja diselesaikan secara football family. Karena semua telah diatur dalam kode disiplin," kata Agoes.
Lebih lanjut, Agoes mendukung penuh Satgas Antimafia Bola dalam memberantas pengaturan skor di Indonesia.
"Mari kita sepakat itu asas praduga tak bersalah. Saya sebagai CEO mendukung penuh Satgas Antimafia Bola dengan jempol 10 termasuk tim Ad Hoc PSSI," ucapnya. (one)
