- ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
VIVA – Arema FC takluk dari tuan rumah PSS Sleman pada partai pembuka Liga 1 2019. Bertandang ke Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu malam 15 Mei 2019, Singo Edan menyerah 1-3.
Tiga gol pasukan Seto Nurdiantoro dicetak oleh Brian Ferreira (2), Yevhen Bokhashvili (57) dan gol pamungkas dari Rangga Muslim (82). Adapun gol hiburan Arema dicetak Sylvano Comvalius menit ke-30.
Pemain sayap Arema, Ricky Kayame mengakui, dia dan rekan-rekannya terganggu dengan kerusuhan suporter. Memang, dalam duel ini aksi saling lempar antar suporter beberapa kali terjadi. Bahkan pada menit ke-30, pertandingan sempat dihentikan lantaran suasana semakin memburuk.
Peristiwa itu terjadi ketika Arema dapat momentum bangkit dan menyamakan skor menjadi 1-1. Para pemain Arema yang sedang merayakan gol, dilempari oleh oknum pendukung PSS.
Kerusuhan juga menimbulkan sejumlah korban luka akibat terkena lemparan. Sekjen PSSI, Ratu Tisha juga tak luput dari lemparan tersebut.
"Memang setiap pertandingan pertama itu selalu sulit. Saat ketinggalan, kami sudah mencoba bangkit, namun insiden penonton itu membuat kami terganggu," kata Ricky.
Mantan pemain Persipura, Persib dan Persebaya itu menyebut usaha para pemain telah maksimal. "Kami sudah berusaha untuk melawan PSS. Tapi tuhan berkehendak lain," katanya.
Ricky memang sempat tampil apik pada awal babak pertama, beberapa akselerasinya kerap membuat para pemain PSS kerepotan.
Penampilan itu berbanding terbalik dengan apa yang ia lakukan di Piala Presiden 2019, April lalu. Pemain 25 tahun itu jadi salah satu pemain penting Singo Edan. Dia juga jadi top scorer dengan 5 gol bersama Bruno Matos dan Manu Djzalilov.
Tapi dalam laga pertama di Liga 1 musim ini, Ricky seakan tidak memiliki peluang. Bahkan pada pertengahan babak kedua, Ricky Kayame ditarik keluar digantikan Dedik Setiawan.
