- VIVA / Rahmad Noto
VIVA – Kemenangan dramatis PSIS Semarang atas juara bertahan Persija Jakarta seperti teror bagi Persebaya. Tim berjuluk Bajol Ijo itu mewaspadai penuh kekuatan PSIS saat bentrok di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT),
Kamis 30 Mei 2019.
Pelatih Persebaya Djandjang Nurdjaman mengatakan kemenangan PSIS dari Persija 2-1 menjadi sinyal jika tim Mahesa Jenar tidak bisa dianggap enteng. Salah satunya adalah semangat juang tinggi perlu diwaspadai.
"Bisa membalikkan keadaan saat tertinggal dari Persija, artinya mereka punya semangat. Kemenangan itu modal penting. Mereka pasti lebih percaya diri dan punya motivasi tinggi sebelum melawan kami di Surabaya," ujar Djanur, panggilan akrabnya.
Pelatih asal Majalengka ini juga sudah menyoroti permainan PSIS saat mengalahkan Persija. Striker sekaligus kapten tim PSIS, Hari Nur Yulianto disebut pemain paling berbahaya. Sebagai striker punya naluri tajam, meski berstatus pemain lokal.
”Saya pikir dia pemain fantastis, punya ketajaman dan naluri mencetak gol. Jika kita biarkan, bisa menjadi ancaman buat pertahanan kami, " ucapnya.
Sementara kondisi Persebaya berbeda dengan PSIS. Hingga saat ini, Ruben Sanadi cs masih belum bisa meraih kemenangan. Di laga sebelumnya hanya bisa bermain imbang melawan Kalteng Putra 1-1 di kandang sendiri.
Selain itu, Persebaya juga tak memiliki striker murni pasca cederanya Amido Balde. Namun Djanur mengaku udah siap meraih kemenangan perdana, meski dalam kondisi compang-camping.
”Kami memiliki semangat menang, karena kami butuh poin, kita harus kasih kepercayaan pada pemain. Kami harus bermain lepas dan menunjukkan gaya kami. Mereka juga pasti banyak memikirkan tim kami," tegas Djanur.
