- VIVA/Rahmad Noto (21-07-19)
VIVA – Musim ini, Tira Persikabo menjelma menjadi tim perkasa. Bukan hanya menjadi penguasa puncak klasemen Liga 1, mereka juga menjadi tim paling ganas dalam urusan menjebol gawang lawan.
Tercatat, 19 gol dibukukan pemain Laskar Padjadjaran dalam sembilan pertandingan. Duet striker asing, Ciro Henrique dan Loris Arnaud menjadi salah satu tertajam di Liga 1 musim ini. Ciro asal Brasil sudah mengemas 7 gol dan Arnaud dari Prancis mengoleksi 3 gol.
Catatan ini menjadi ancaman bagi Persebaya Surabaya yang akan menjamu Tira Persikabo di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu 21 Juli 2019. Apalagi, lini belakang Persebaya terbilang rapuh. Dari tiga pertandingan terakhir, enam gol bersarang ke gawang tim Bajol Ijo yang dikawal Miswar Saputra.
Namun, pilar lini belakang Persebaya, Otavio Dutra mengaku sudah punya resep meredam ganasnya lini depan Tira Persikabo.
"Kami sudah evaluasi dan lihat video kenapa bisa kebobolan dua gol setiap pertandingan. Coach sudah jelaskan semua, kami harus latihan lagi. Untuk berikutnya kami sudah tahu harus bagaimana," ujar Dutra.
Soal lini depan Tira Persikabo, Dutra mengaku tidak boleh terfokus pada duet Ciro dan Arnaud. Sebab, banyak pemain yang juga bisa mencetak gol.
"Lawan banyak pemain yang bagus-bagus, kami harus kerja keras. Kami main di kandang, kami harus disiplin dan kompak. Semoga di pertandingan ini kami dapat tiga poin,” ujar pemain asal Brasil yang sebentar lagi menjadi WNI itu.
'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1
Ada hal menarik terkait asal usul dua klub Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC. Keduanya berasal dari dua instansi militer, yakni PS TNI dan PS Polri.
