Liga 1 2020: Mencatat Janji Ketum PSSI dan Menagih Jika Diingkari

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule
Sumber :
  • Instagram/@officialpssi

VIVA – Hari ini, Sabtu 29 Februari 2020, Liga 1 akan kembali bergulir. Kompetisi kasta teratas Indonesia ini akan dibuka dengan pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Korea Selatan vs Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Derby Jawa Timur ini dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pukul pukul 18.30 WIB. 

Sebelum bergulirnya Liga 1 2020, dan kita hanyut dalam sengitnya persaingan menuju tahta juara. Ada baiknya mencatat janji Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, alias Iwan Bule.

Ini Pemain Korea Selatan yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kompetisi sepakbola Indonesia masih semrawut. Berbagai masalah tak pernah henti menghinggapi. Kerusuhan suporter, kinerja wasit, dan molornya jadwal seperti hal yang lumrah terjadi di atas rumput hijau negeri ini. 

Persija vs Persebaya

Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Nah, Liga 1 2020 bisa dibilang merupakan pertaruhan wajah PSSI di bawah kepengurusan baru yang dinahkodai Iwan Bule. Ini menjadi event besar pertama yang akan bergulir di bawah rezimnya.

Banyak janji yang terlontar dari mulut manis Sekretaris Utama Lemhanas itu. Ya, beberapa sudah ia utarakan saat mencalonkan diri sebagai calon Ketum PSSI, Desember 2019 lalu. Meskipun, pada akhirnya ada beberapa janji yang tak terealisasi.

Salah satunya adalah subsidi. Iwan Bule pernah berjanji akan memberi subsidi Rp15 miliar kepada klub peserta Liga 1. Akan tetapi, untuk musim ini sudah dipastikan janji itu hanya isapan jari. 

Apalagi, Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Cucu Somantri yang juga wakilnya di PSSI mengatakan operator merugi dari kompetisi musim lalu. 

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (Kanan).

Janji kembali diucapkan Iwan Bule saat mempersiapkan bergulirnya Liga 1. Mantan Kapolda Metro Jaya itu berjanji jadwal pertandingan Liga 1 musim ini tak akan alami penundaan. 

Meskipun, tahun ini akan ada agenda skala nasional seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang jumlahnya hampir 150 kali. Iwan percaya diri, karena pengalamannya sebagai polisi.

Untuk antisipasinya, Iwan menyatakan, pihaknya sudah membahas masalah ini dengan Kepolisian. Selain itu, ia juga meminta kepada operator melakukan komunikasi intens dengan pihak kepolisian terkait izin pertandingan saat Pilkada berlangsung. 

Baca Juga: Calon Top Scorer Liga 1: Simic, David da Silva Hingga Titus Bonai

“Mudah-mudahan semuanya sesuai dengan harapan kami, terutama yang krusial seperti perizinan, dan jadwal pertandingan yang sering berubah. Kami terus memperbaiki," kata Iwan, Senin 24 Februari 2020 lalu.

"Dan, kemarin ada rapat koordinasi (rakor) dengan pihak Polri untuk mencocokkan kegiatan Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat) Polri dengan jadwal kami. Soal Pilkada, Seyogyanya kan ada fase-fase yang memang rawan dan tidak, karena saya kan pelaku lapangan juga," sambungnya.

Liga 1 Sinkron dengan Timnas Indonesia

Dengan tidak adanya pertandingan yang tertunda, otomatis jadwal yang telah disusun akan sesuai. Rencanya, Liga 1 musim ini akan berakhir sebelum Piala AFF 2020.

Artinya, manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bisa bebas memilih pemain sesuai kebutuhannya. Di satu sisi, klub juga tidak ada lagi yang merugi.

Terkadang, klub kesulitan melepaskan pemainnya ke Timnas Indonesia lantaran jadwalnya bentrok dengan kompetisi. 

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bersama pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

"Kami sengaja memajukan jadwal Liga 1 2020 karena menyesuaikan dengan agenda-agenda yang ada di PSSI, seperti FIFA Matchday dan berakhir sebelum Piala AFF dimulai," ucap Iwan.

Terobosan ini layak diapresiasi. Sebab, selama ini meang kompetisi sering tidak sinergi dengan Timnas Indonesia. Masih jelas kenangan saat Piala AFF 2016.

Kala itu, pelatih Timnas Indonesia, Alfed Riedl kesulitan untuk mendapatkan pemain. Sebab, kompetisi Indonesia yang bernama Indonesia Soccer Championship juga molor. Alhasil, pihak klub hanya mau melepas maksimal dua pemain ke Timnas Indonesia. 

Namun di satu sisi, janji Iwan perlu dicatat dan ditagih jika diingkari. Sebab, tahun ini merupakan kesempatan Indonesia untuk mengakhiri dahaga meraih gelar pertama Piala AFF. Apalagi, Timnas Indonesia ditangani oleh manajer pelatih yang pernah mersakan panasnya persaingan Piala Dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya