- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nz
VIVA – Persita Tangerang sedang mempersiapkan skenario terburuk jika kompetisi Liga 1 2020 harus disetop lebih lama lagi. Klub berjuluk Pendekar Cisadane itu bakal melakukan pembicaraan dengan pemain dan sponsor terkait hal ini.
Awalnya, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengambil keputusan untuk menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 selama dua pekan, terhitung mulai 16 Maret 2020. Namun, setelah itu ada surat edaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa masa Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona diperpanjang hingga 29 Mei 2020.
Kondisi itu tentunya berdampak terhadap penyelenggaraan kompetisi yang bisa saja membuat klub kesulitan mendapatkan izin. Makanya, ada wacana bahwa kompetisi akan kembali dimulai pada pekan pertama Juni 2020.
"Kondisi ini pasti berpengaruh ke sponsor. Sponsor juga menunggu hasil keputusan PSSI mengenai kompetisi. Kalau keluhan memang sejauh ini belum ada, tapi kami sedang mempersiapkan kemungkinan terburuknya," kata Manajer Persita, Nyoman Suryanthara, saat dihubungi, Senin 23 Maret 2020.
Persita pun tak menyalahkan PSSI ataupun LIB soal penundaan ini. Sebab, situasi seperti ini sama sekali tak bisa diprediksi sejak awal. Apalagi, PSSI dan LIB sudah sangat matang dalam menjalankan roda kompetisi sejak awal.
"Keadaan ini mungkin bisa dikategorikan force majeure yang berefek ke kontrak bisnis dan pemain. Jadi, ini skenario terburuknya," ucapnya.
Berdasarkan data terbaru hari ini, kasus corona di Indonesia semakin bertambah. Sudah ada 579 kasus, dengan di antaranya 49 meninggal dunia. Sedangkan pasien yang sembuh sudah ada 30 orang.
Kekalahan dari Persita Jadi Pecutan Semangat Arema FC
Arema FC kalah dengan skor 4-3 atas tuan rumah Persita Tanggerang. Duel pekan ke 29 ini tersaji di Stadion Indomilk Arena, Tanggerang pada Rabu, 13 Maret 2024.
