Keuangan Klub Liga 1 Mulai Tak Imbang Akibat Virus Corona COVID-19

Presiden Madura United, Achsanul Qosasi
Sumber :
  • Twitter/@achsanul_q

VIVA – Pandemi virus corona COVID-19 memaksa Liga 1 musim 2020 dihentikan sementara. Situasi ini sudah pasti berdampak besar pada bisnis klub.

Aliran dana mereka macet, karena kontrak sponsor tak berjalan lancar. Di sisi lain, uang terus dikeluarkan karena harus menggaji pemain, pelatih, staf, dan lainnya.

Belum jelas kapan kompetisi kembali berjalan. Tentu, situasi ini membuat neraca keuangan klub tak seimbang.

Kini, pengeluaran pastinya lebih besar ketimbang pemasukan. Andai kondisi ini terus menerus berlangsung, bukan tak mungkin terjadi masalah lain yang lebih besar seperti tunggakan gaji pemain.

"Saya rasa, semua klub sulit mengantisipasi situasi macam ini. Kami tak punya rencana cadangan untuk hal seperti ini," kata Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.

"Sponsor juga bisa keluarkan uang, kalau produknya bisa diekspos. Jangan sampai, sponsor keluar uang, produknya tak tampil di televisi, a-board, dan jersey pemain," lanjutnya.

Klub-klub di Eropa sejatinya sudah mulai mengalami krisis keuangan akibat pandemi virus corona. Tim kaya sekelas Barcelona saja, mengambil kebijakan memotong gaji pemain karena mengalami krisis keuangan.

Maka dari itu, bohong jika di Indonesia tak ada klub yang kesulitan keuangan akibat kondisi ini. Sebelumnya pula, Persib Bandung telah memastikan membayar penuh gaji pemainnya. Namun, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar, menyatakan bisa saja ada evaluasi kalau kondisi macam ini berlangsung dalam waktu lebih lama.

Bobotoh Berpesta Sambut Sukses Persib Bandung Juara Liga 1
Polisi merilis 18 tersangka Bonek dalam insiden kericuhan mengadang suporter Persib Bandung.

Cegat Suporter Persib Bandung di Suramadu, 18 Bonek Jadi Tersangka

Cegat Suporter Persib Bandung di Suramadu, 18 Bonek Jadi Tersangka. Mereka berupaya mencegat suporter Persib Bandung di kawasan Jembatan Suramadu.

img_title
VIVA.co.id
4 Juni 2024