- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.
VIVA – Dampak pandemi virus corona COVID-19 mulai dirasakan skuad Persija Jakarta. Gaji para pemain dan ofisial harus dipotong dalam jumlah yang besar akibat terhentinya Liga 1 musim 2020.
Manajemen Macan Kemayoran hanya membayar gaji sebesar 25 persen untuk periode Maret hingga Juni 2020. Keputusan ini diambil dengan landasan rujukan dari PSSI terkait penyesuaian besaran gaji untuk para pemain dan ofisial menyusul penghentian kompetisi Liga 1 dan 2.
Direktur Olahraga Persija, Ferry Paulus, menyebutkan langkah memotong gaji sebesar 75 persen dilakukan demi menyeimbangkan neraca keuangan klub.
"Prinsipnya, kami ikut instruksi PSSI. Saat ini semua tahu, pemasukan klub bisa dibilang berhenti. Semua harus bergandengan tangan untuk melawan dan memerangi virus corona. Kesehatan tim adalah prioritas kami," ujar Ferry dilansir situs resmi klub.
Skema pemotongan gaji sejatinya masih jadi kontroversi di Indonesia. Sebab, banyak yang mengeluhkan adanya instruksi PSSI tanpa berdiskusi dengan pemain.
Banyak pemain yang dirugikan akibat skema tersebut, lantaran nominal gaji mereka tak sama. Untuk pemain muda dan baru saja promosi, pasti gajinya tak sebesar dengan label Timnas Indonesia, asing, dan senior.