PSSI Bersiap Hapus Liga 1 dan Liga 2, Nasib Tunggakan Gaji Pemain?

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat membuka Liga 1 2020
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memberi isyarat bakal menghapus Liga 1 dan Liga 2 2020. Langkah itu diambil jika kelak di awal Juli 2020, status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona di Indonesia diperpanjang oleh pemerintah.

Bhayangkara FC Resmi Terdegradasi ke Liga 2

Saat ini, KLB Virus Corona ditetapkan sampai dengan 29 Mei 2020. Namun, belum ada kepastian apakah akan benar-benar berakhir sesuai tenggat waktu. Mengingat jumlah korban yang positif terjangkit virus tersebut terus meningkat.

(Baca juga: Pangkas Gaji Pemain, Klub Liga 1 dan Liga 2 Jangan Ambil Untung)

Kisah Andik Vermansah, Sempat Jadi Rebutan Klub Top Dunia Kini Terseok-seok di Liga 2

Iriawan menyampaikan niatan tersebut saat menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI, Rabu 8 April 2020. Langkah itu adalah yang terakhir, setelah opsi melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 mulai 1 Juli 2020.

"Kalau Juni atau Juli pemerintah belum mencabut larangan ini, maka kompetisi tidak akan kita lanjutkan baik Liga 1 atau Liga 2. Kami akan terbitkan surat nomor 43 terkait dengan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 ini. Surat sedang kami buat untuk nanti disebarkan ke klub-klub," tutur pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Persikabo 1973 Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi dari Liga 1 Musim Ini

Latihan PSPS Riau

Yang menjadi soal kemudian adalah perihal tunggakan gaji pemain seperti yang terjadi di PSPS Riau. Beberapa waktu lalu, PSSI memberi arahan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mengalirkan uang hak komersial keikutsertaan di Liga 2 2020 untuk pembayaran utang kepada para pemain.

Total yang akan didapatkan PSPS dari hak komersial Liga 2 mencapai Rp1 miliar lebih. Dengan surat pernyataan dari manajemen itulah, kemudian tim berjuluk Askar Bertuah diperbolehkan untuk ikut berkompetisi.

(Baca juga: Sikap Kontras Klub Liga 2 yang Tunggak Gaji Pemain)

Padahal sebelumnya mereka sudah mendapatkan sanksi dari Badan Penyelesaian Sengketa Nasional (NDRC). Mereka dilarang melakukan pendaftaran pemain dalam tiga periode.

Artinya, di Liga 2 2020 ini, PSPS sudah tidak memiliki pemain. Hal itu merujuk kontrak pemain di musim lalu yang rerata cuma berdurasi selama satu tahun. Tapi, PSSI dan PT LIB berbaik hati kepada.

Lantas ketika nantinya opsi penghapusan Liga 2 2020 dilakukan oleh PSSI, nasib tunggakan gaji para pemain PSPS di musim sebelumnya tentu kembali tidak ada kejelasan. Barang tentu hak komersial yang sudah ditetapkan di awal tak jadi diterima oleh klub-klub.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya