Sosok Penting di Balik Sukses Teco sebagai Pelatih

Pelatih Bali United, Stefano 'Teco' Cugurra.
Sumber :
  • VIVA / Bobby Andalan

VIVA – Stefano Cugurra Rodrigues atau Teco memiliki prestasi mengesankan di sepakbola Indonesia. Pelatih asal Brasil ini sukses dua kali beruntun menjuarai Liga 1, bersama Persija Jakarta pada 2018 dan Bali United pada 2019.

Bekuk PSIS Semarang, Bali United Tembus Posisi Tembus 3 Liga 1

Rupanya ada sosok penting di balik kesuksesan Teco sebagai pelatih. Dia banyak belajar dari sang ayah, Gildo Rodrigues. 

Sama seperti Teco, Gildo juga seorang pelatih sepakbola. Pria yang meninggal dunia pada 2009 ini sempat tercatat sebagai pelatih Persebaya Surabaya.

Prediksi Liga 1: Bali United vs PSIS Semarang

"Saya banyak belajar ilmu kepelatihan dari ayah saya. Saya belajar banyak program latihan dari Brasil. Saya ikut dia sebagai pelatih sepak bola di beberapa negara seperti Kuwait, Liberia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Amerika Serikat, hingga Indonesia bersama tim Persebaya," kata Teco dilansir situs resmi Bali United.

"Saya terkesan saat ikut ayah berkarier di Kuwait. Waktu itu ayah saya sering membawa timnya juara Liga dan Copa di sana. Selain itu, dia juga pernah menangani Timnas Kuwait. Hingga akhirnya saya suka sepakbola dari ayah saya karena pekerjaannya," tambahnya.

Ribuan Pesepakbola Muda Indonesia dan Malaysia Tampil di Barati Cup Bali 2024

Lebih lanjut, mengakui bila makanan favoritnya sewaktu datang pertama kali ke Indonesia saat menjadi asisten Jacksen F Tiago adalah nasi goreng. Selama setahun tinggal di Surabaya, ia baru menemukan rawon sebagai salah satu menu favoritnya hingga saat ini.

"Makanan favorit saya saat pertama kali datang ke Indonesia adalah nasi goreng. Setelah setahun tinggal di Indonesia saya menemukan rawon saat di mess Persebaya waktu itu. Sekarang rawon menjadi salah satu menu favorit saya," kata pelatih 45 tahun ini.

Baca juga

Tembus 1,6 Juta Follower, Istri Bek Valencia Unggah Foto Tanpa Busana

Spaso Endus Kualitas Dunia di Indonesia, Tapi Sekarang Sudah Tua

Kompetisi Disetop, Skandal Terbesar dalam Sejarah Sepakbola Belanda

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya