Persipura Jayapura Tolak Gulirkan Liga 1 2020 di Tengah Pandemi Corona

Pemain Persipura Jayapura merayakan kemenangan di hadapan suporter.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/wsj.

VIVA – Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano menolak gagasan untuk kembali menggulirkan Liga 1 2020. Sebab, pandemi virus corona di Indonesia belum selesai.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Menggulirkan Liga 1 2020 usai penangguhan akibat pandemi virus corona tidaklah tepat. Saat ini semua masih berjuang untuk menangkal virus mematikan tersebut.

Benhur memberi penjelasan mengapa menolak gagasan menggulirkan kembali Liga 1 2020. Dia merasa hal itu dipaksakan dan karena egoisme tak ingin industri sepakbola terganggu.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Padahal saat ini pemerintah di bawah arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sedang berjuang keras melawan pandemi virus corona. Insan sepakbola pun diminta untuk membantu.

"Bagi kami, memaksakan kompetisi di tengah bencana adalah tidak manusiawi, sekali lagi, bagi Persipura, jauh lebih penting bangsa ini dipulihkan terlebih dulu, baru sepakbola kita bisa jalan dengan baik,"

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

"Kita harus tunjukkan respek kita kepada pemerintah dan Presiden yang sedang bekerja keras menanggulangi wabah corona ini. Kita harus dampingi pemerintah, jangan egois dan mementingkan kepentingan kita saja, sangat tidak elok."

PSSI sebelumnya juga sudah memberi arahan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dalam menghadapi pandemi virus corona. Mereka diminta untuk memantau perkembangan terkini.

Opsi pertama, Liga 1 2020 akan dilanjutkan jika status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona usai sampai 29 Mei 2020. Jika ternyata diteruskan, maka kompetisi akan dihentikan total.

PT LIB sendiri sudah berkirim surat kepada PSSI usai mengumpulkan aspirasi dari klub Liga 1 dan Liga 2. Dari sana disimpulkan jika klub-klub meminta supaya musim ini dihentikan saja, tapi PSSI tidak menerimanya dengan alasan menanti kejelasan dari pemerintah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya