Legenda Liga Indonesia: Duo Fenomenal Roger Milla dan Mario Kempes

Legenda timnas Argentina, Mario Kempes.
Sumber :
  • espn

VIVA – Liga Indonesia sejatinya menjadi salah satu magnet bagi para pemain asing gaek dari seluruh belahan dunia. Atmosfer panas, hingga gaji yang wah, cukup menggoda mereka untuk datang dan mencicipi bagaimana kerasnya persaingan sepakbola nasional.

Ada Pelita Jaya, Ini 4 Tim yang Lolos ke Putaran 2 Kualifikasi BCL Asia di Jakarta

Dalam lima tahun belakangan, seluruh penggila sepakbola nasional sempat dikejutkan dengan kedatangan pemain sekelas Michael Essien dan Peter Odemwingie.

Jangan kaget, karena sebelum keduanya merumput di Indonesia, sudah pernah ada beberapa bintang sekelas mereka yang pernah merasakan hal sama.

Susul Pelita Jaya, Prawira Harum Bandung Tembus Putaran 2 Kualifikasi BCL Asia

Dua pemain asing paling fenomenal di sepakbola Indonesia tentu saja Roger Milla dan Mario Kempes. Keduanya, berkiprah di Indonesia saat usianya sudah senja. Pun, mereka sama-sama mengawali karier dari Pelita Jaya.

Tapi, keduanya tak didatangkan Pelita Jaya dalam musim yang sama. Milla lebih dulu mencicipi atmosfer Liga Indonesia, di musim 1994/95.

Pelita Jaya Pastikan Tiket ke Putaran 2 Kualifikasi BCL Asia di Jakarta

Usia Milla sudah menginjak 42 kala itu. Dia datang, setelah mencatatkan diri sebagai pencetak gol tertua di Piala Dunia 1994, Amerika Serikat.

Roger Milla

Meski sudah uzur, ketajaman Milla tak tergerus sama sekali. Pada musim perdananya tampil di Liga Indonesia, Milla bisa cetak 13 gol dalam 23 penampilannya.

Milla tak lama bela Pelita Jaya, cuma semusim. Setelahnya, dia gabung ke Putra Samarinda. Di sana, Milla lebih garang. Bayangkan, cuma 12 kali main, Milla bisa cetak 18 gol.

Pada musim yang sama saat Milla menggila, Mario Kempes juga mencoba peruntungan di Indonesia.

Kempes datang ke Indonesia dengan membela Pelita Jaya. Nama besarnya, sudah dikenal oleh seluruh pecinta sepakbola nasional.

Bagaimana tidak, Kempes memang striker kelas dunia yang pernah lahir di muka bumi. Dia dikenal sebagai salah satu striker paling mematikan Argentina dan Valencia.

Pencapaian terbaik Kempes adalah dengan memenangkan Piala Dunia 1978 bersama Argentina. Pun, Kempes ketika itu menjadi pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik.

Torehan ini menjadikan Kempes sebagai satu dari tiga pemain yang berhasil meraih tiga penghargaan prestisius dalam ajang Piala Dunia, selain Garrincha dan Paolo Rossi.

Kempes, ketika datang ke Indonesia, sudah berusia senja pula, 41 tahun. Tapi, memang beda kelasnya.

Ketajaman Kempes tak berkurang sedikit pun, karena dia masih begitu garang di depan gawang lawan. 10 gol dilesakkan Kempes di Liga Indonesia musim 1995/96.

Mengerikan, mengingat kala itu permainan Kempes sudah tak secepat ketika masih muda. Pun, Kempes cuma 15 kali tampil di musim tersebut.

Menariknya, Indonesia jadi destinasi terakhir karier Kempes sebagai pemain. Sebab, usai kontraknya habis bersama Pelita Jaya di musim 1995/96, Kempes pensiun.

Dua pemain itu memang jadi salah satu komoditi dagang terbaik Liga Indonesia. Mereka bisa dikatakan sebagai perintis dari kedatangan pemain-pemain berkelas lainnya macam Pierre Njanka, Maboang Kesack, Ivan Bosnjak, Essien, dan lainnya.

Baca juga:

Proyek Restart Premier League: Ada Aturan Water Break

Aksi Berkelas Liverpool Kampanye Anti Rasis, Dukung George Floyd

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya