Klub Liga 1 Kebingungan Soal Gagasan Ketum PSSI Iwan Bule

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan
Sumber :
  • PSSI

VIVA – Klub Liga 1 kebingungan soal gagasan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, alias Iwan Bule terkait kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020. Dalam pertemuan virtual dengan klub pada Selasa siang WIB 2 Juni 2020, Iriawan mengajukan lima poin.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Salah satunya adalah memutar roda kompetisi pada September. Sedangkan Liga 2 menyusul sebulan kemudian pada Oktober. Selain itu, terkait dengan subsidi, klub Liga 1 akan diberikan Rp800 juta. Sedangkan untuk klub Liga 2 akan mendapatkan Rp200 juta per bulan selama kompetisi berjalan.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat membuka Liga 1 2020

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Yang menjadi pertanyaan klub-klub Liga 1 adalah soal gagasan Iriawan yang menawarkan dihapusnya sistem degradasi. Imbasnya, jatah promosi Liga 2 yang tadinya tiga tim, menjadi cuma dua tim,

Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, mengungkapkan, pihaknya masih meraba-raba apa yang diinginkan PSSI. Pasalnya, jika memang ingin menjalankan seperti poin-poin tersebut, format yang akan digunakan belum dijelaskan.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

"Kompetisi nanti itu melanjutkan yang sekarang atau memulai baru? Kalau lanjut ya formatnya seperti apa? Nanti juga bagaimana format pertandingannya apakah home turnamen? Kalau diusulkan turnamen segera dicari tempat," kata Nyoman.

Hal senada juga disampaikan Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), yang menaungi Madura United, Zia Ul Haq Abdurrahim. 

“Kami masih melihat situasi apa yang ditetapkan oleh PSSI. Jadi, kami belum bisa berkomentar. Kami tetap menolak lanjutan kompetisi Liga 1 2020, itu saja. Bedanya, kalau harus dipaksakan ya monggo, kami siap apapun itu," ucapnya.

Laga Liga 1, Persita Tangerang vs PSM Makassar

Di sisi lain, Iriawan juga mengajukan gagasan untuk membagi Liga 2 dengan pembagian empat grup, dengan masing-masing diisi oleh enam tim. Dua dari gagasan tersebut bisa membuat kompetisi menjadi terasa hambar. Yang pertama tentu dengan tidak adanya degradasi di Liga 1.

Hal ini seperti mengulang Indonesia Soccer Championship (ISC) pada 2017. Saat itu kompetisi dilanjutkan kembali setelah adanya sanksi PSSI oleh FIFA. Lalu yang lain lagi adalah pemusatan lokasi pertandingan. Klub tidak bermain di kandang, dan itu membuat atmosfer laga tidak maksimal.

Baca Juga:

Parah, Mantan Pemain Arsenal Diduga Cabuli Anak 14 Tahun

Heboh Jadi Bidikan Klub Thailand, Febri Hariyadi Akhirnya Buka Suara

Terungkap, Ighalo Sempat Takut MU Tak Dapat Restu dari Klub China

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya