Bonek Keroyok Wartawan Hingga Semaput

VIVAnews - Pendukung klub Persebaya, yang disebut "bondo nekat" atau disingkat Bonek kembali berulah. Siang ini, saat melintasi Kota Solo, Bonek mengeroyok seorang wartawan yang memotret aksi mereka.

Para bonek ini menaiki kereta api Pasundan yang berangkat dari Surabaya menuju Bandung. Besok, akan ada pertandingan Persebaya melawan tuan rumah, Persib, Bandung.

Warga Solo rupanya sudah mendengar kabar melintasnya Bonek ini dari pagi hari. Warung-warung di sepanjang perlintasan rel kereta api memilih tutup. Soalnya, para Bonek biasa melempar warung dan rumah setiap kali melewati Solo.

Puluhan warga Solo pun sudah berjaga-jaga di setiap stasiun, menanti para Bonek ini, sejak pukul 10.00, Jumat 22 Januari 2010. Di Stasiun Jebres misalnya, kereta api yang sempat berhenti sebentar, langsung menerima lemparan batu dari warga. Warga pun merangsek maju mendekati kereta, namun syukurnya kereta langsung bergerak lagi menuju stasiun berikutnya.

Namun di stasiun berikutnya, rupanya warga juga sudah siap menyambut tamu yang melintas ini. Di setiap perlintasan, pasti terjadi aksi pelemparan. Bahkan ada salah satu Bonek yang terjatuh dari kereta karena dilempar warga.

Aksi lempar-lemparan juga terjadi di Stasiun Purwosari. Seorang fotografer dari kantor berita Antara, Hasan, beraksi mengabadikan aksi saling lempar di stasiun terakhir Solo itu.

Rupanya para Bonek itu sadar. Giliran Hasan dikejar dan digebuki. Puluhan polisi yang berjaga mencoba menyelamatkan Hasan, namun fotografer ini sudah terlanjur luka-luka terutama di bagian kepala. Hasan akhirnya dilarikan ke sebuah rumah sakit.

Selain Hasan, beberapa polisi dan warga juga terkena lemparan para Bonek. Namun polisi bertindak cepat, kereta segera diberangkatkan lagi menuju Bandung.



Bukan sekali dua kali Bonek ini membuat rusuh. Bahkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sudah melarang Bonek mendampingi timnya saat away selama dua tahun yang berlaku mulai tahun ini. Keputusan ini diambil setelah salah seorang anggotanya berulah pada lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010.

Aksi ini terjadi saat Persebaya bertandang ke markas Pelita Jaya, 10 Januari 2010 lalu. Pada pertandingan tersebut salah seorang bonek nekat memasuki lapangan untuk ikut merayakan gol pertama Persebaya yang dicetak oleh Lucky Wahyu pada menit ke-43.

Namun aksinya tidak berlanjut karena langsung diamankan oleh panpel. Pertandingan sendiri berakhir dengan skor imbang 2-2.

Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan mengatakan pihaknya telah memutuskan bonek tidak boleh mendampingi Persebaya saat away selama dua tahun. Sanksi ini efektif berlaku sejak, Kamis, 21 Januari 2010.

"Persebaya dihukum selama dua tahun tak bisa mendampingi Persebaya saat away. Kami mencatat bahwa Bonek kerap berulah saat mendampingi timnya melakukan pertandinan away," kata Hinca kepada wartawan, Kamis, 21 Januari 2010.

Tim Persebaya juga tak luput dari hukuman. Akibat ulah aksi yang dilakukan pendukungnya itu, Bajul Ijo didenda Rp 20 juta. Denda yang sama juga dijatuhkan kepada panitia pelaksana (panpel) Pelita. Komdis menganggap mereka gagal menciptakan rasa aman selama pertandingan.

Sebelumnya Bonek juga masih berstatus terhukum. Suporter yang identik dengan warna hijau itu dilarang mendampingi Bajul Ijo away hingga Juni 2010 mendatang karena terlibat keributan saat masih berlaga di Divisi Utama 2009 lalu.

Sanksi ini merupakan buntut dari peristiwan yang terjadi pada 7 Mei 2009. Kala itu Bonek mendampingi Persebaya bertandang ke kandang Gresik United. Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan tuan rumah 2-1. Tak puas hasil laga, Bonek pun berbuat ulah di luar stadion.

Mobil Harvey Moeis Disita Lagi, 2 Ferrari dan 1 Mercy

Laporan Fajar Sodiq | Solo

Rafael Struick latihan bersama Indonesia U-23

Rafael Struick Absen Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

Penyerangan Timnas Indonesia, Rafael Struick bakal dipastikan absen memeprkuat skuad asuhan Shin Tae Yong pada babak Semifinal Piala Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024