Kongres PSSI, Asprov Jawa Barat Beda Pandangan dengan La Nyalla

Logo PSSI
Sumber :
  • Twitter/@PSSI

VIVA – Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat, Tommy Aprianto berbeda pandangan dengan Calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023, La Nyalla Mattalitti terkait Kongres Pemilihan yang berlangsung pada 2 November 2019 mendatang.

Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia

Bagi Tommy, penyelenggaraan Kongres Pemilihan sudah sah karena mendapat persetujuan dari FIFA. Memang sempat ada penolakan karena percepatan dari Januari 2020, tapi otoritas sepakbola dunia memahami alasan PSSI dan anggotanya.

"Jadi awalnya saat kongres 27 Juli lalu beberapa voters meminta dipercepat untuk kongres pemilihan. Dan itu sudah disetujui, PSSI juga sudah mengirimkan surat ke FIFA akan hasil kongres tersebut," kata Tommy.

Jangan Ragukan Nasionalisme Pemain Naturalisasi Indonesia

"Tapi FIFA mengirim surat balasan dan menolak dan tetap merekomendasikan Kongres Pemilihan Januari 2020. Tapi lalu PSSI kembali mengirim surat untuk tetap meminta Kongres Pemilihan pada bulan November dengan alasan tidak ada ketua definitif dan kita akan mencalonkan piala dunia dan kita butuh ketua baru," imbuhnya.

Bukti lain jika FIFA sudah mengizinkan Kongres Pemilihan 2 November 2019 adalah kepastian mereka mengirim delegasi bersama dengan AFC. Itu artinya legalitas sudah didapatkan oleh PSSI.

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

"Surat legalitas dari FIFA sudah ada di PSSI. Kalau belum adai tdak mungkin PSSI atur jadwal untuk kongres. Surat itu ada di Sekjen PSSI dan Plt Ketua Umum PSSI. Jadi Kongres tanggal 2 nanti sudah aman," tuturnya.

La Nyalla beberapa hari lalu menggugat keputusan PSSI untuk menggelar Kongres Pemilihan 2 November 2019. Baginya, keputusan itu sudah mengangkangi anjuran FIFA.

Tak cuma itu, ada asas ketidakadilan bagi 86 pemilik hak suara yang berpartisipasi dalam Kongres Pemilihan. Mereka yang berjuang di Liga 2 dan Liga 3 musim ini jadi tidak bisa ikut serta memberi suara karena akan merujuk pada kompetisi musim lalu.

“Tapi, tiba-tiba Exco PSSI memajukan jadwal menjadi 2 November. Tanpa alasan yang mendesak. Akibatnya, jadwal kerja komite pemilihan yang sudah ditetapkan enam bulan, menjadi empat bulan. Dan yang lebih penting, delegasi atau voters Kongres diambil dari hasil kompetisi 2018, bukan klub sekarang yang sedang berkeringat menyelesaikan kompetisi. Ini kan tidak fair,” kata La Nyalla.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya