Intelijen Negara dalam Sepakbola Indonesia

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bersama Brigjen Pol, Hendro Pandowo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengambil kebijakan yang mengejutkan. Pria berpangkat Komisaris Jenderal Polisi itu bakal membentuk tim khusus untuk mengawasi perkembangan pemain Timnas Indonesia.

Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar

Untuk mendukung kebijakan tersebut, Iriawan melakukan pertemuan dengan Satgas Antimafia Sepakbola di Polda Metro Jaya, Selasa 25 Februari  2020. Dia ingin para pemain Timnas Indonesia dikuntit oleh intelijen agar tidak termakan godaan mafia bola.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengaku belajar dari negara lain saat PSSI mengiringi langsung Timnas Indonesia pada SEA Games 2019 Filipina. Di mana mereka menyertakan tim khusus dari kepolisian yang tugasnya mengawasi kegiatan para pemain.

Ini Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia

"Dalam diskusi dengan Satgas keluar ide bahwa Satgas akan membantu kami pendampingan kepada Timnas. Ini karena kami belajar dari pengalaman di SEA Games 2019 kemarin, di mana negara seperti Vietnam, Myanmar, dan Singapura itu dijaga persiapannya oleh aparat negara yang hadir," tutur Iwan.

Menariknya, tim khusus tersebut tidak akan menyertakan anggota Satgas Antimafia Bola. Iwan mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS).

PSSI Buka Suara soal Nilai Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia hingga 2027

"Tim khusus ini di luar Satgas, kami pun waktu itu sudah ada bicara sama BIN dan BAIS untuk menjaga keselamatan pemain dan menjaga hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Ketum PSSI, Mochamad Iriawan bersama Brigjen Pol, Hendro Pandowo

Dalam waktu dekat, Iwan mengajak Satgas Antimafia Bola untuk ikut dalam pengawasan Timnas Indonesia yang tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Kebetulan, skuat Garuda akan tandang ke Thailand pada 26 Maret 2020.

"Kami minta bantuan khususnya kepada Satgas dan pihak kepolisian untuk menempel Timnas kita yang akan bermain di luar," kata mantan Kapolda Jawa Barat itu.

Ketua Satgas Antimafia Bola, Brigadir Jenderal Polisi, Hendro Pandowo mengaku diberi kebebasan oleh Iwan untuk memberantas kecurangan. Misi mereka untuk membuat sepakbola Indonesia bersih pun jadi bisa dijalankan maksimal.

"Beliau (Iwan Bule) menyampaikan jika masih ada mafia yang mengatur skor, maka pintu terbuka lebar untuk satgas melakukan penindakan," tutur Hendro.

Sebagai petinggi kepolisian, Iwan tak ingin masalah mafia bola terus menjadi bahasan hangat di Indonesia. Beberapa waktu belakangan, sorotan selalu mengarah kepada PSSI yang dianggap tidak mampu memberantas kecurangan.

"Jadi kita tidak curiga ke Timnas, tapi apabila ada kelompok tertentu yang akan mempengaruhi, sehingga sudah ada antisipasi langkah preventif dari pihak kepolisian," ujarnya.

Sejak Iwan Bule menjadi Ketum PSSI, keterlibatan kepolisian dalam sepakbola Indonesia menjadi lebih luas. Satgas Antimafia Bola juga pernah mengutarakan bakal mengawasi pemilihan pemain Timnas.

Yang menjadi fokus Hendro dan jajarannya adalah tim yang bermain di Piala Dunia U-20 2021 di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Mereka bakal menangkal adanya pemain titipan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya