VIVAnews - PT Liga Indonesia akan melakukan investigasi terhadap jatuhnya korban jiwa dalam partai Persik Kediri vs Persib Bandung, Selasa, 8 Februari 2010. Rencananya, hari ini, PT Liga akan mengirimkan tim ke Kediri.
Dalam situs resminya, Rabu (10/02), PT Liga menyebutkan akan mengirim dua orang ke Kediri, yakni Nugroho Setiawan (Security Officer Liga) dan Darwis Satmoko (Manager Administrasi Kompetisi). Keduanya akan mengumpulkan fakta terkait penyelenggaraan pertandingan dan keamanan.
Seperti diketahui, duel yang berkesudahan dengan kemenangan Persib 3-1 ini telah menewaskan Supar (30). Pendukung Persik ini tewas setelah terjatuh dari tribun penonton dan terinjak-injak penonton lainnya.
Sebelum terjatuh, Supar dikabarkan sempat dikeroyok penonton lainnya. Supar dianiaya karena mabuk dan berteriak-teriak sehingga mengganggu penonton lainnya.
Selain Supar, seorang perempuan juga harus dilarikan ke rumah sakit. Pendukung Persib itu luka parah setelah terjatuh dari tribun penonton.
Sementara itu, Ketua PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusala mengatakan, pengawas pertandingan (PP) seharusnya menghentikan pertandingan Persik vs Persib. Langkah ini perlu diambil mengingat penonton yang hadir sudah melebihi kapasitas stadion Brawijaya.
Andi juga menyesalkan keputusan panitia pelaksana Persik yang memberikan potongan harga tiket sebesar 50 persen. Hal ini menurut Andi menjadi salah satu pemicu bagi membludaknya penonton saat itu.
Diskon ini diberikan karena jadwal laga bertepatan dengan hari jadi Persikmania-wadah suporter Persik. "PP harusnya tidak mengizinkan laga digelar dengan kondisi seperti itu," kata Andi di sekretariat PSSI, Rabu, 10 Februari 2010.
"Saya juga sangat menyesalkan tindakan panpel yang menurunkan harga tiket yang harusnya bisa menjadi pemasukan besar. Ini laga panas yang sangat ditunggu-tunggu. Dengan harga mahal saja penonton sudah pasti datang," pungkasnya.
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.
