Presiden MU Keluarkan Buku Memoar Sepakbola

Presiden MU, Achsanul Qosasi terbitkan buku memoar
Sumber :
  • Madura United

VIVA – Presiden Madura United, Achsanul Qosasi meluncurkan buku soal memoar sepakbola sejak berkiprah dari tahun 1999. Buku spesial itu berjudul: Achsanul Qosasi: 10.01 Cerita Bola: dari Madura, Moscow Hingga Liverpool.

Keluar dari Zona Degradasi, Arema FC Fokus Tatap 2 Laga Sisa

"Ini cerita perjalanan saya di dunia sepakbola, detail dan disampaikan dengan dukungan foto-foto," kata AQ, sapaan akrab Achsanul Qosasi.

Baca juga: Soal Liga 1, Rahmad Darmawan: Tunda Sebulan atau Musim yang Baru

PSS Sleman Lupakan Tren Negatif demi Jauhi Zona Degradasi

Buku setebal 120 halaman, full color, dan dikemas indah. Perpaduan design, foto dan naskah itu bercerita tentang betapa cintanya AQ pada sepakbola. Saking cintanya, dia menyebut sepakbola adalah istri keduanya. 

"Gue bisa gila kalau tidak mengurus bola," itu kata-katanya yang lain yang menyiratkan diri pria multi talenta itu tak bisa dipisahkan dari sepakbola. 

Cara PSS Sleman Benahi Tim Jelang Lawan Madura United

Presiden MU, Achsanul Qosasi terbitkan buku memoar sepakbola

AQ memulainya dari klub kecil, PS Merpati, lalu PSJS Jakarta Selatan, Asprov PSSI DKI hingga menjadi petinggi di PSSI sampai akhirnya punya klub profesional, Madura United.

Di tangan AQ, Madura United jadi mentereng, ikon lain bumi Madura selain garam, santri, karapan sapi atau pondok pesantren.

Di buku ini juga dijelaskan soal bintang-bintang yang datang silih berganti ke Madura. Bahkan, sejak 2012, puluhan pemain asing dari lima benua pernah singgah di Madura.

Bahkan karena bertabur bintang-bintang itu, Madura United sempat di juluki Los Galacticos-nya Indonesia.

Satu lagi: soal anaknya, Annisa Dzafarina, yang disebut-sebut sebagai titisan.

Nisa, putri tunggal AQ itu baru saja lulus dari UEFA Certificate Course dan itu kebanggaan buat Nisa, yang juga Chief Operating Officer (COO) Madura United itu.

"Sampai gak sadar, buku ini juga menyebut kami adalah football family," kata AQ.

Buku ini juga memuat sederet testimoni, antara lain dari Gregorius Nwokolo, Haruna Soemitro, Slamet Nurcahyo hingga Rahmad Darmawan dan Habib Zia Ulhaq.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya