Persib Ogah Seperti Klub Liga 1 Lain, Jor-joran Lalu Tunggak Gaji

Sesi latihan Persib Bandung
Sumber :
  • VIVA/Dede Idrus

VIVA – Persib Bandung akhirnya ditinggalkan lima pemain lokal jelang berlangsungnya turnamen pramusim, Piala Menpora 2021 dan juga Liga 1 2021. Mereka memilih untuk hengkang dengan bebagai alasan.

Merayakan Ulang Tahun ke-89 Persib Bandung

Lima pemain yang akhirnya memilih mencari labuhan terbaru adalah Zulham Zamrun, Fabiano Beltrame, Beni Oktovianto, Ghozali Siregar, dan terbaru Kim Jeffrey Kurniawan. 

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts langsung bergerak mencari pemain penggantinya. Ada kriteria khusus yang dia tetapkan dalam mencari pengganti yang tepat bagi tim.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

"Pemain (lokal) yang datang harus lebih baik dari pemain terdahulu. Jika tidak maka lebih baik kami mengambil pemain dari tim muda dan itu juga sudah kami lakukan," ujar Robert. 

Robert mengetahui jika saat ini orang ramai membicarakan sosok pemain anyar Persib, terutama di media sosial. Menurut dia itu bukanlah sebuah masalah, tapi malah menguntungkan.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Tapi yang dia tekankan adalah pemain buruan itu harus sesuai dengan keuangan klub. Karena ini penting guna menjaga stabilitas finansial ke depannya.

"Di internet juga ada banyak nama yang disarankan oleh suporter dan itu bagus untuk keterikatan dengan klub. Tapi, kenyataannya berbeda, ada anggaran yang kami miliki," ucapnya. 

Robert bercerita pernah mengajukan pemain berlabel bintang untuk direkrut Persib. Namun, saat diajukan manajemen menolak karena tidak sesuai anggaran klub.

Juru taktik asal Belanda itu kemudian mengaitkan nafsu besar dalam memburu pemain bintang dengan krisis finansial di kemudian hari. Contoh yang banyak dijumpai di Indonesia.

"Saya merekomendasikan pemain dengan Curriculum Vitae (CV) yang fantastis. Tapi, harganya juga tentu fantastis sehingga manajemen berkata maaf Robert itu di luar anggaran," katanya. 

"Setiap bulan gaji pemain harus dibayarkan, tidak seperti klub lain di Indonesia. Mereka mendapatkan pemain dengan uang yang besar tapi pada akhirnya tidak ada yang bisa membayarnya. Dari sana masalah dimulai dan kami di Persib tidak ingin mengalami itu," imbuh Robert.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya