Menpora: Inpres Sepakbola Jadi Tulang Punggung Pembinaan Usia Muda

Menpora sosialisasikan Inpres Sepakbola di Yogyakarta
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mensosialisasikan Inpres No 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional di Yogyakarta, Jumat 11 Juni 2021.

Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Provinsi Jawa Timur Bagian Selatan

Menpora Zainudin Amali turun langsung ditemani Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto saat memberikan penjelasan dalam acara sosialisasi.

Amali mengatakan, ada sepuluh kementerian yang mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo melalui Inpres tersebut. Salah satu di antaranya adalah Kemenpora. 

Jokowi Naikkan Anggaran Inpres Jalan Daerah 2024 Jadi Rp 15 Triliun

Dalam Inpres tersebut, ada sepuluh tugas yang diinstruksikan kepada Menpora. Salah satu hal yang menjadi perhatian penuh dalam Inpres ini adalah melakukan pembinaan usia dini dan usia muda secara berjenjang. 

Tinjau Perbaikan Jalan Solo-Purwodadi, Jokowi Ungkap Salah Satu yang Terberat

“Dalam inpres tersebut ada penugasan untuk masing-masing kementerian dan lembaga, khusus kepada kami (Kemenpora), setidaknya ada sepuluh tugas,” kata Amali.

“Salah satu kesempatan untuk melaksanakan pelaksanaan kompetisi berjenjang, dari usia bawah hingga usia tertentu,” sambung politikus partai Golkar itu.

Menpora berharap dan mempercayakan implementasi Inpres tersebut kepada PSSI. Nantinya, PSSI bakal menjadi program-program eksekutor yang muaranya adalah mewujudkan cita-cita Inpres yang telah diterbitkan sejak 25 Januari 2019 ini. 

“Tentu kami tidak bisa bekerja sendiri. Sebab, kami harus bekerja bersama-sama dengan banyak pihak, terutama salah satunya federasi,” kata Menpora Amali.

Sementara itu, menurut Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto , hal ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam memajukan dunia kulit bundar di Indonesia. 

Dia menjelaskan, PSSI mengusulkan sejumlah ide untuk melaksanakan amanah Inpres tersebut, terutama yang berkaitan dengan poin kedua pembinaan pemain usia dini.

Iwan menjelaskan, PSSI mengajukan pembinaan pemain di usia sekolah yang nantinya akan disinergikan dengan turnamen tahunan yang sudah ada, yaitu Piala Soeratin. 

“Usulan dari PSSI yaitu perlombaan kompetisi yang ujungnya nanti akan disambut oleh turnamen usia dini yang digelar setiap tahun, yakni Piala Soeratin U-17 dan U-19,” kata Iwan.

Menurut dia, pemain-pemain muda yang saat ini masih duduk di bangku SMP bakal menjadi pemain yang mengisi skuad timnas Indonesia pada Olimpiade 2032.

Sebab, Olimpiade 2032 memang menjadi target yang dipatok oleh Presiden Joko Widodo dalam percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.

"Kami mengusulkan agar memutar pertandingan yang digelar dari tingkat Kabupaten/Kota di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)," ujarnya.

“Pemain-pemain pada usia ini kami diharapkan menjadi tulang punggung timnas Indonesia saat mengikuti Olimpiade 2032,” tambahnya.

Sebelumnya, Kemenpora telah melakukan sosialisasi Inpres No 3 Tahun 2019 di Jawa Timur, Jumat 4 Juni 2021. 

Dalam acara itu, Amali mengundang bupati dan wali kota di beberapa wilayah di Jawa Timur. Di samping itu, ada pula asosiasi PSSI tingkat kota, kabupaten, dan provinsi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya