On This Day: Anak Angkat Cristiano Ronaldo dari Aceh Mentas di Eropa

Pemuda Aceh, Martunis, ke stadion Sporting Lisbon
Sumber :
  • facebook.com/martunis.cristiano

VIVA – 1 Juli 2015 merupakan hari yang tak bisa dilupakan oleh pemuda asal Aceh, Martunis. Anak angkat Cristiano Ronaldo ini mencoba peruntungan di Eropa dengan bergabung dengan tim akademi Sporting Lisbon.

Rasmus Hojlund Lebih Pilih Legenda MU Dibanding Cristiano Ronaldo, Kenapa?

Tepat dengan peringatan ulang tahun klub, Presiden Sporting, Bruno de Carvalho, memperkenalkan sosok Martunis yang akan bergabung dengan klub Sporting Lisbon.

Ternyata di balik sosoknya yang pendiam, Martunis merupakan pemuda yang religius. Dia merupakan anak yang taat dan selalu shalat berjamaah.

Terpopuler: Shin Tae-yong Dipanggil Haji Lulung, Suporter Liverpool Protes

Ayah Martunis, Sarbini mengingatkan sang anak agar tak pernah lupa shalat lima waktu dan membaca Alquran selama tinggal di Portugal. "Ke mana pun kamu pergi, jangan tinggal salat dan baca Alquran," ujar Sarbini. 

Diakuinya, Martunis sangat ingin menjadi pemain bola seperti ayah angkatnya, Cristiano Ronaldo. Selama di Aceh, Martunis setiap sore ikut latihan bola dan futsal bersama teman-teman di salah satu klub lokal Aceh. 

Cristiano Ronaldo Ucapkan Selamat Idul Fitri Kepada Umat Islam di Dunia

Photo :

“Jangan puas dulu sampai di situ, harus berjuang dan terus berusaha untuk menjadi pemain bola yang sukses di tingkat internasional,” pesan Sarbini kepada Martunis saat meninggalkan Aceh.

Kesuksesan Martunis ini tentu saja membuat warga Indonesia, khususnya warga Aceh merasa bangga. Bahkan ada warga Serambi Mekah yang menganjurkan anak angkat Cristiano Ronaldo itu jangan kembali sebelum menuai sukses.

"Ini kesempatan emas bagi anak Aceh, kami pemuda-pemuda Aceh mendukung Martunis, dia jangan sampai terpengaruh dengan tawaran dari klub di Indonesia, harus tetap bermain bola di Portugal dulu," kata Ahmadi Muhammad Hasan, pemuda yang berdomisili di Banda Aceh, kepada VIVA.co.id.

Sayangnya, karier Martunis di Sporting tak bertahan lama. Dia hanya bertahan setahun karena menemui sejumlah kendala dari mulai cedera hingga kesulitan beradaptasi.

Martunis sempat mencoba peruntungan di Indonesia bersama Persiraja Banda Aceh dan PS TNI U-21. Namun, dia gagal menembus tim inti. Karier Martunis sebagai pesepakbola profesional harus terhenti karena cedera berkepanjangan.

Mau tahu apa saja peristiwa bersejarah di dunia olahraga? Simak On This Day setiap hari hanya di VIVA.co.id.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya