Shin Tae-yong Tidak Antikritik

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Sumber :
  • PSSI

VIVA – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, telah mendapatkan kritik pedas dari dua pelatih tim Liga 1. Kritik yang dilontarkan kedua pelatih Liga 1 itu lantaran keputusannya dalam memanggil pemain untuk menjalani pemusatan latihan (TC) pada 20-30 September 2021.

Pertama, Tae-yong membalas kritik dari pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija. Kritikan itu terkait tidak adanya pemain PSM yang dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia hingga gaya melatih.

Milo menilai Shin Tae-yong hanya fokus pada fisik melulu, yang dipandangnya tidak benar. Karena, pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu menilai bahwa fisik pemain Indonesia sebenarnya sudah cukup bagus.

Media AS Sorot Kemenangan Timnas Indonesia Atas Vietnam: Patut Mendapat Pujian

Selain itu, Milo juga mempertanyakan cara tim pelatih Timnas Indonesia dalam melakukan pemilihan pemain. Milo malah bertanya apakah Shin Tae-yong benar-benar menaruh perhatian pada penampilan pemain di Liga 1.

Pelatih Arema FC, Milomir Seslija

Photo :
  • VIVAnews/Lucky Aditya
6 Tim Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Gimana Peluang Timnas Indonesia?

Dengan sikap yang elegan, Shin Tae-yong menjawab kritik Milo via akun Instagram pribadi miliknya. Juru taktik asal Korea Selatan itu menghormati pandangan Milo, namun baginya, progam yang dijalankan sudah benar.

"Kepada Coach Milo [PSM Makassar], terima kasih atas pendapatnya. Menurut saya sepakbola itu sangat dibutuhkan fisik dasar," tulis Shin Tae-yong.

"Saya menilai para pemain Indonesia pasti akan menjadi jauh lebih baik, jika para pemain dapat meningkatkan fisik," sambungnya.

Mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu setuju dengan penilaian Milo bahwa pemain Indonesia memiliki teknik yang baik. Namun, menurutnya, akan lebih baik teknik itu dilengkap dengan fisik yang mumpuni.

"Kemampuan individu para pemain Indonesia sangat baik, tetapi jika meningkatkan kemampuan fisik, pasti sepakbola Indonesia akan menjadi lebih kuat," ucapnya.

"Sekali lagi terima kasih atas pendapat yang diberikan oleh Coach Milo. Semoga tim atau klub Coach Milo menjadi lebih baik dan kuat," ujarnya, menambahkan.

Shin Tae-yong saat ini sedang memimpin TC Timnas Indonesia untuk laga play-off Kualifikasi Piala Asia 2023. Indonesia dijadwalkan akan melawan China Taipei, yang akan diselenggarakan Oktober mendatang. Dari 36 daftar pemain yang dipilih, memang tidak ada pemain PSM.

Tak lama setelah membalas kritikan Milo, Tae-yong juga menjawab keluhan yang diungkapkan pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster. Sebab, pelatih asal Irlandia Utara itu mempertanyakan keputusan Tae-yong memanggil Evan Dimas dan Adam Alis, karena keduanya minim menit bermain di skuad The Guardian.

Munster mengatakan, bahwa Adam dan Evan bukan pemain utama di Bhayangkara FC pada tiga pekan awal Liga 1 2021/2022. Selain itu, Adam dan Evan juga tidak dalam kondisi kebugaran yang fit.

Pelatih Bhayangkara Solo FC, Paul Munster

Photo :
  • bhayangkarasolofc.id

Dengan bijak Tae-yong menjelaskan alasan di balik pemilihan Adam dan Evan ke dalam daftar skuad Timnas Indonesia untuk TC ini. Dia turut menyertakan video bagaimana tim pelatih terus bersama memantau pemain.

"Terima kasih atas pertanyaan Coach Paul Munster. Mungkin saja Coach Paul bisa berpikir mengapa Evan dan Adam yang dipilih sebagai pemain tim nasional. Tetapi pemain-pemain tersebut sudah pernah gabung saat pertandingan di Dubai, jadi saya ingin melihat langsung dan cek kondisi pemain," tulis Tae-yong via Instagram pribadinya.

"Kami, staf pelatih sudah memantau para pemain semenjak Piala Menpora dan Liga sampai pekan ketiga. Dengan adanya dua event yang kami ikuti, yaitu play-off dan Piala Asia U-23 maka kami memilih pemain untuk mempersiapkan kedua event tersebut termasuk mengikutsertakan pemain berusia U-23," sambungnya.

"Dan pemain yang terpilih saat ini bukan juga pemain yang akan bertanding lawan Taiwan, karena masih ada pemain aboard (dari luar negeri) yang bergabung. Sekali lagi terima kasih kepada Coach Paul atas pertanyaan dan masukannya. Juga saya sangat memahami posisi pelatih klub," tutup pelatih asal Korea Selatan itu.

Dari dua pernyataan tersebut, itu membuktikan bahwa Tae-yong merupakan pelatih yang antikritik. Sejauh ini, dia menampung setiap pernyataan yang menyudutkan dirinya dari sebagian pelatih-pelatih tim Liga 1.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya