- instagram.com/liga1match
VIVA – Arema FC menjadi sorotan karena belum pernah meraih kemenangan hingga 4 laga Liga 1. Aremania menutut tim idolanya menuju jalur kemenangan, apalagi target di awal musim adalah juara.
Asisten manajer tim Arema FC, M Ali Rifki mengaku menuju jalur kemenangan tugas berat manajemen dan pelatih. Setelah sebelumnya kalah, Arema dituntut bangkit lawan PSIS Semarang di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Minggu, 25 September 2021 kemarin. Sayang, mereka hanya meraih hasil imbang 0-0.
"Tugas berat manajemen bersama pelatih. Mengembalikan dari posisi kalah kita kemarin dalam kurun satu pekan ini kita bekerja keras semua. Saya pikir Allhamdulillah bahwa Arema meraih imbang. Terpenting dalam laga itu Arema berusaha keras meraih kemenangan hingg peluit panjang dibunyikan," kata Ali Rifki.
Ali Rifki mengungkapkan, target manajemen di setiap pertandingan adalah menang. Bahkan saat kalah dari PSS Sleman di pekan ketiga manajemen memberikan hukuman meski tidak dijelaskan pasti hukuman yang dimaksud. Lawan PSIS manajemen menilai Arema bermain baik hanya saja penyelesaian akhirnya buruk.
"Sebetulnya tiga poin itu harga mati. Tapi kita juga harus tahu kondisi di lapangan dan juga harus mengamini fakta (permainan) di lapangan juga bagus. Kecuali pekan kemarin kita kalah kita kasi hukuman semua. Tapi malam ini sudah bagus mainnya cuman ya penyelesaian akhir kurang. Padahal peluang sudah enam sampai tujuh saya lihat di lapangan sudah dikreasi dari belakang depan," ujar Ali Rifki.
Sementara itu, Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida mengakui tekanan dari Aremania untuk meraih kemenangan cukup besar. Dia menegaskan setiap hari pemain berlatih dengan keras tujuannya untuk meraih kemenangan di pertandingan. Eduardo yakin kemenangan akan segera diraih oleh Singo Edan.
"Saya tahu dan saya tahu betul tekanan dari fans Aremania. Namun setiap harinya kita berbenah sampai sekarang pun terus bekerja keras saat berlatih. Di setiap pertandingan kita mencetak banyak peluang tapi minim gol. Saya yakin tinggal menunggu waktu (menang)," tutur Eduardo.