- PSSI
VIVA – Kapten Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, dengan tegas menyatakan bahwa kemenangan atas Timnas Taiwan di play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 merupakan harga mati bagi skuad Garuda. Sebab, hanya kemenangan yang membawa mereka lolos ke fase selanjutnya.
Tim Merah Putih akan meladeni perlawanan Taiwan di Chang Arena, Buriram, Thailand, Kamis 7 Oktober 2021. Duel ini digelar dengan format dua kali pertandingan. Laga kedua akan dilangsungkan di lokasi yang sama, 11 Oktober mendatang.
Meski harus tampil dari babak play-off lantaran rentetan hasil buruk selama Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Evan Dimas cs tetap menatap laga ini dengan semangat tinggi. Mereka tak ingin terus terpuruk setelah hanya meraih sekali imbang pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Maka itu, pemain Bhayangkara FC itu pun menyerukan pada rekan-rekannya untuk menampilkan performa terbaik demi mengunci kemenangan. Dia percaya Indonesia bisa bangkit meski lawannya memiliki peringkat FIFA yang lebih tinggi.
Seperti diketahui, saat ini Taiwan berada di posisi 151 dengan raihan 1046 poin dalam peringkat FIFA terbaru. Sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-175, dengan mengemas 957 angka.
"Pertandingan melawan Taiwan sangat penting, karena menentukan kita lolos apa tidaknya ke babak Kualifikasi Piala Asia 2023 mendatang," kata Evan Dimas dikutip situs resmi PSSI.
"Jadi kami sebagai pemain sangat siap. Apalagi dengan instruksi-instruksi yang diberikan coach Shin Tae-yong kami sangat percaya diri untuk pertandingan. Tidak ada pilihan lagi kecuali menang," lanjutnya.
Jelang duel ini, Indonesia bisa sedikit tersenyum lantaran Taiwan sedang berada dalam tren negatif. Mereka menelan delapan kekalahan beruntun sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Tim Merah Putih juga bisa semakin percaya diri lantaran memiliki rekor pertemuan yang lebih baik saat menghadapi Taiwan.
Dari 12 kali pertemuan sejak 1954, Indonesia mengoleksi delapan kemenangan dan empat kali kalah. Bahkan, ada salah satu kemenangan dengan skor mencolok, yakni 10-1, yang tercipta di Turnamen Merdeka 1968.
