Jantung Jacksen Tiago seperti Ditusuk Pisau

Mantan Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago.
Sumber :
  • VIVAnews / Rahmad Noto

VIVA – Jacksen Tiago mengaku kecewa dengan perilaku anaknya Hugo Samir. Perasaan Jacksen hancur saat mengetahui anaknya menendang wasit ketika bertanding.

Semen Padang FC Didenda Rp100 Juta dan 3 Laga Tanpa Penonton

Lebih parah lagi, sang anak kini mendapatkan hukuman berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI, larangan bermai selama setahun.

Hugo Samir melakukan aksi brutal itu sebagai luapan kekecewaan atas keputusan wasit yang memimpin duel Bhayangkara FC U-18 melawan Persebaya Surabaya U-18. 

Semen Padang Terancam Sanksi Berat Komdis PSSI

Sang ayah pun merasa malu dengan tindakan yang dilakukan Hugo Samir. Jacksen Tiago mengatakan, dirinya tidak pernah mengajari anaknya tindakan tidak terpuji di lapangan.

Diakui mantan pelatih Persipura Jayapura itu, saat melihat video keributan tersebut, jantungnya seperti tertusuk sebuah pisau tajam.

Bos Persib Bandung Geram Duel Lawan Persija Jakarta Tanpa Penonton

"Sebagai orang tua sudah jelas kami malu dengan perbuatan anak kami. Begitu saya melihat video keributan itu, perasaanku seperti ada yang tusuk sebuah pisau dalam jantungku," kata Jacksen.

Jacksen tak dapat membenarkan prilaku itu, meski dilakukan anaknya sendiri. Sebagai penyesalannya, dia langsung menghubungi wasit yang menjadi korban dari Hugo Samir. 

Jacksen menelepon sekaligus meminta maaf kepada sang wasit yang diketahui bernama Agus itu.

"Sebagai orang tua saya langsung mencari nomor telpon wasitnya, Mas Agus dan minta maaf karena perbuatan itu bukan sebuah contoh yang dia dapat dalam rumah kami," ucap Jacksen.

"Kehidupanku sangat luar biasa keras sejak kecil, jadi kami berusaha mendidik anak kami dengan nilai respek dan cinta," sambung dia.

Lebih lanjut, Jacksen menerima sanksi berat yang sudah diputuskan Komdis PSSI untuk anaknya.

Menurut Jacksen, sanksi ini bisa menjadi pembelajaran buat anaknya agar lebih berhati-hati dalam melakukan segalanya di dalam dan luar lapangan.

"Mengenai beratnya hukuman atau tidak, saya cuma bisa sampaikan ada perbuatan baru ada hukuman," ujar Jacksen.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya