- Twitter @PSSleman
VIVA – Dokter gadungan Elwizan Aminudin yang sudah 11 tahun menjadi dokter di sejumlah klub sepakbola dan timnas, ternyata juga tidak tercatat pernah menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Hal itu dikatakan oleh Rektor USK Prof Samsul Rizal usai pihaknya melakukan kroscek terkait nama Elwizan Aminudin. Rizal menyatakan nama tersebut tidak terdata di kampus itu.
“Yang bersangkutan tidak pernah terdata di Fakultas Kedokteran. USK tidak pernah mengeluarkan ijazah apapun terkait nama Elwizan Aminudin,” kata Samsul Rizal saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Desember 2021.
Untuk itu, ia mendukung langkah pihak kepolisian mengusut siapa penerbit ijazah lulusan kedokteran atas nama Elwizan Aminudin. Sehingga kasus tersebut tidak terulang lagi ke depannya.
“Perlu ditelusuri siapa yang membuat ijazah palsu itu dari mana dia dapat, harus dibongkar itu, ini bukan hanya merugikan satu pihak saja,” ucapnya.
Samsul bilang kasus pemalsuan ijazah USK sendiri pernah terjadi tahun 2012 silam. Namun, saat itu ijazah itu bukan dari lulusan kedokteran melainkan fakultas ekonomi.
“Dulu pernah ada kasus yang sama, pemalsuan ijazah tapi bukan kedokteran tapi ekonomi, tapi itu sudah lama kasusnya sekitar tahun 2012,” katanya.
Sosok dokter Elwizan Aminudin membuat geger dunia persepakbolaan tanah air. Hal tersebut lantaran dirinya ketahuan menjadi dokter gadungan di PSS Sleman. Aibnya terbongkar usai seorang Kardiolog Muhammad Iqbal membeberkan di media sosial.
Dalam penulisannya, Elwizan Aminudin tidak memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), ijazah palsu, dan tidak terdaftar di IDI, DIKTI, dan KKI.
