- IG @pssi
VIVA – Pratama Arhan mencuat sebagai bintang baru Timnas Indonesia. Perannya sebagai bek kiri tak tergantikan di masa kepelatihan Shin Tae-yong.
Pratama Arhan selalu menjadi andalan di timnas kategori umur, mulai dari timnas U-19, U-23 hingga timnas senior.
Puncak performanya ada di Piala AFF 2020 Singapura. Dia terpilih sebagai pemain muda terbaik di Piala AFF 2020.
Namun siapa sangka, di balik performanya yang memukau, Arhan sempat berpikir bahwa dirinya tak mungkin berkarier sebagai pesepakbola.
Bek Timnas Indonesia U-19, Pratama Arhan
- pssi.org
Arhan pernah merasa berada di titik terendah tak lolos Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA).
Arhan menceritakan, bahwa saat itu hanya dirinya yang tak terpilih seleksi, sedangkan 10 temannya terpilih untuk tampil di POPDA.
"Titik terendah saya saat SMP, waktu itu saya ikut seleksi POPDA, dan di situ saya ada temen 10 pada keterima semua," kata Arhan, dalam wawancara dengan CXO Media.
"Dan saya tidak ke terima sendiri waktu itu, dan saya waktu itu pikir kenapa teman-teman saya bisa, tapi saya tidak bisa," sambungnya.
Pratama Arhan Meratapi Kegagalannya
Arhan meratapi kegagalannya dan sempat berpikir, apakah dirinya memang tidak memiliki bakat untuk menjadi pesepakbola.
"Apakah kemampuan saya tidak baik, atau kurang baik. Saya sampai merenung dan nangis sendiri, dan pikir, ah enggak mungkin lah jadi pemain bola, orang seleksi POPDA aja enggak keterima," ujar pemain PSIS Semarang tersebut.
Untungnya, saat berada di titik terendah itu, Arhan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga. Dari situlah dirinya semangat untuk terus mencoba berlatih hingga akhirnya menjadi personel Timnas Indonesia.
"Cara-cara saya untuk melompat lebih tinggi lagi ya saya pastinya kerja keras, terus minta doa restu orang tua," ucapnya.
"Saya pun juga berdoa, disiplin, tanggung jawab, dan jangan menyerah. Saya selalu tanamkan pada diri saya untuk mencoba tantangan baru. Saya pasti targetkan untuk bermain ke luar negeri," kata Arhan.
