Kebobrokan Timnas Putri Indonesia di Piala Asia Wanita 2022

Duel Timnas Wanita Indonesia vs Australia
Sumber :
  • twitter.com/PSSI

VIVA – Timnas putri Indonesia babak belur dalam dua pertandingan penyisihan Grup B Piala Asia Wanita 2022 yang digelar di India. Di laga pertama, skuad Garuda Pertiwi menyerah 0-18 dari Australia.

Hasil itu memang dapat dimaklumi lantaran Australia merupakan salah satu tim besar di kancah sepakbola dunia. Selain diisi oleh pemain bintang, Australia saat ini menduduki posisi ke-11 dalam peringkat FIFA.

Selanjutnya, pada matchday kedua, Timnas putri Indonesia berjumpa negara tetangga, Thailand. Namun, lagi-lagi, Zahra Muzdalifah cs harus kalah dengan skor yang mencolok, 0-4.

Dari dua hasil tersebut, keikutsertaan Timnas putri Indonesia di Piala Asia 2022 menuai banyak hujatan dari netizen di media sosial. Tak ayal, banyak komentar-komentar yang bernada sinis dilontarkan kepada federasi, yaitu PSSI, karena tidak dianggap tidak serius mengurusi sepakbola wanita.

Tak Ada Kompetisi dan Minim Uji Coba Internasional

Sebagian besar netizen menyoroti vakumnya kompetisi sepakbola wanita di tanah air. Selain itu, Timnas putri Indonesia dalam persiapannya juga minim menjalani uji coba internasional, yang membuat sang pelatih Rudy Eka Priyambada kesulitan mengukur kekuatan tim asuhannya.

Pemain Timnas Wanita Indonesia berebut foto dengan Sam Kerr.

Photo :
  • instagram.com/matildas
Harapan Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia Wanita Muncul dari Kudus

Parahnya lagi, para pemain Garuda Pertiwi yang dibawa ke India minim jam terbang. Bahkan, mayoritas diisi oleh pemain amatir atau berstatus tanpa klub. Dari 23 nama yang dibawa, terdapat 14 pemain tanpa klub, 8 pemain yang merumput di klub lokal, dan hanya satu pemain yang bermain di luar negeri.

Keadaan itu membuat keikutsertaan Timnas putri Indonesia menjadi sorotan salah akun Instagram @asean.football. Akun tersebut membandingkan skuad Timnas putri Indonesia dengan sejumlah tim ASEAN lainnya yang tampil di Piala Asia Wanita 2022.

Striker Timnas Putri Indonesia Jadi Pemain Terbaik Piala AFF U-19

Dibandingkan Negara ASEAN Lain, Skuad Indonesia Kalah Kelas

Jika dilihat, dua negara ASEAN yang segrup dengan Indonesia, yakni Thailand dan Filipina, berisikan para pemain yang tampil di klub profesional, baik lokal maupun luar negeri.

J League Kasih Sambutan untuk Zahra Muzdalifah

Thailand membawa 20 pemain yang bermain di liga mereka sendiri, yang kompetisinya secara konsisten tetap bergulir, kendati ada pandemi COVID-19, dan sisanya adalah pemain yang main di luar negeri. Sedangkan, Filipina membawa 6 pemain yang main di liga lokal, dan 17 pemain sisanya merupakan pemain yang merumput di luar negeri.

Pertandingan Timnas putri Indonesia vs Thailand.

Photo :
  • Twitter/@afcasiancup

Memang, Filipina banyak membawa pemain blasteran Amerika Serikat, yang dikenal sebagai salah satu raksasa di sepakbola wanita. Sementara itu, dua negara ASEAN lainnya yang berbeda grup dengan Indonesia, Myanmar dan Vietnam, mayoritas dihuni oleh pemain-pemain yang tampil di liga lokal.

Soal penampilan, Vietnam dan Myanmar yang berada di Grup C bersama Jepang dan Korea Selatan, tampil tidak begitu buruk. Meski sama-sama belum mencetak gol dan meraih poin sama sekali, kedua negara tersebut setidaknya tidak menjadi bulan-bulanan Jepang atau Korea Selatan.

Sedangkan, Thailand dan Filipina juga menunjukkan penampilan yang lebih baik. Filipina bahkan mampu mengalahkan Thailand pada matchday pertama Grup B dengan skor 1-0, dan hanya dihajar 0-4 saat berjumpa Australia.

Dari sini, bisa dilihat bahwa keberadaan kompetisi secara reguler menjadi salah satu tolok ukur kemampuan para timnas mereka tampil di turnamen sekelas Piala Asia. Meskipun, para wakil ASEAN ini belum bisa berbuat banyak.

Melihat kebobrokan ini, tentunya menjadi sentilan bagi PSSI untuk segera memperbaiki ekosistem sepakbola wanita di tanah air. Setidaknya, keberadaan kompetisi yang secara konsisten digelar bisa menjadi awal pemecahan masalah ini.

Timnas wanita Indonesia

Photo :
  • PSSI

Meski tidak instan, namun dengan adanya kompetisi bisa memperbaiki sedikit masalah yang dialami oleh sepakbola wanita Indonesia. Apalagi, masyarakat terutama di media sosial sudah jengah dengan tingkah laku PSSI, yang seperti menganaktirikan sepakbola wanita dalam urusan pembinaan.

Bukan cuma itu, warganet juga banyak yang meminta PSSI agar lebih perhatian terhadap pertandingan uji coba Timnas putri Indonesia sebelum menjalani turnamen. Sebab, netizen yang mengikuti perkembangan sepakbola wanita kurang suka dengan metode persiapan yang terlihat ala kadarnya.

Berikut keluhan netizen terhadap penampilan Timnas putri Indonesia yang VIVA himpun:

"Gausah bilang wajar wajar, memang pada dasarnyaa tim wanitaa lebih banyak aktiv jadi selebgram dibanding fokus sama tujuan atlet. Ini mengingatkan gw sama pertandingan selebritis allstars vs atlet," tulis akun @asfikarbianto.

"Jangan berharap banyak sama women football indo, kompetisi pro lokal nya belum aja belum ada, gmn mau berbicara banyak di internasional," tulis akun @aidilpippo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya